Jumat, 22 Maret 2013

Jurnal Nusa Tani Volume 11 Nomer 1 Juni 2011


Perencanaan Usahatani Tanaman Jagung Hibrida Skala 1 Hektar Di Daerah Istimewa Yogyakarta

Oleh:
Dyah Budibruri Wibaningwati

Dosen Tetap Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email:dyah_buds@yahoo.co.id

ABSTRACT

             The purpose of this research is analyzed the hybrid corn farm  cost structure scale 1 acre.  The other purpose is identify  the potential for cultiated hybrid corn development intensively on Daerah Istimewa Yogyakarta.  The cost structure datas analized in tabulation.  The feasibility analysis counted by using break even points ( BEP ) methods, R/C and B/C ratio.  The result of this study show that hybrid corn cost structure indicate for fixed cost is 2.017.800 rupiahs, Variable cost is among 2.765.000 rupiahs and total cost amounting to 5.261.080 rupiahs.  The revenue is 11.200.000 rupiahs  and farm  income is 5.938.920 rupiahs..  The break even  points counted 2.679.681 rupiahs per each planting season,  or produced among 3.829 kg for each planting season or  price of selling  is around 329 rupiahs/kg.  R/C Ratio indicated its value 2,129 and B/C ratio obtained value of 1,129.  Both  ratio are  indicated that their  numbers greater than 1 (one)  which it means that the hybrid corn development  in Daerah Istimewa Yogyakarta was feasible.

Keywords: break even point, hybrid corn farming, corn planting planning, cost  structure,  feasibility study.

ABSTRAK

             Tujuan penelitian  ini  adalah  menganalisa  struktur biaya usaha  tani  jagung  hibrida  dalam  skala  1 hektar. Tujuan  lainnya adalah mengidentifikasi potensi pengembangan  budidaya  jagung  hibrida  monokultur  secara  intensif  di  Daerah Istimewa Yogyakarta.  Data struktur biaya yang diperoleh akan dianalisa secara tabulasi.  Pada analisa kelayakan usahatani jagung hibrida akan dihitung dengan menggunakan metode break even point (BEP), R/C dan B/C Ratio.  Hasil pembahasan terhadap struktur biaya usahatani jagung hibrida menunjukkan nilai biaya tetap sebesar Rp. 2.017.800, biaya variabel sebesar Rp.2.765.000.  Biaya produksi total sebesar Rp.5.261.080.  Penerimaan usahatani ini adalah 11.200.000 dan pendapatan sebesar Rp. 5.938.920.  Nilai break even point  atau  titik  untung  dan titik tidak rugi  jika  penerimaan  yang diperoleh  petani  sebesar  Rp.2.679.681  per  musim  tanam ,  produksi sebesar 3.829 kg  per  musim   tanam , atau harga jual sebesar  Rp.329/kg . Analisa R/C Ratio menunjukkan nilai sebesar 2,129 dan analisa B/C Ratio didapat nilai sebesar 1,129.  Kedua ratio tersebut menunjukkan angka lebih besar dari 1 (satu) yang berarti bahwa pengembangan jagung hibrida di Daerah Istimewa Yogyakarta layak untuk dikembangkan.

Kata Kunci:     BEP, usahatani jagung hibrida, perencanaan penanaman jagung,struktur biaya, kelayakan usaha.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

Peminatan Siswa-Siswi SMA di Kota Bogor ke Bidang Pertanian

Oleh:
Linar Humaria

Dosen Tetap Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email:linar.humaira@yahoo.com

Abstract

             The Indonesian agricultural development faced the decreasing of young people’s interest of agriculture, especially in all of agriculture study programme in all university in all place in Indonesia.  Based on that matter should be done the analysis of the Bogor high school students’s interest to continue their education to agriculte  faculty. This research conducted in april s.d. June 2010 and the location was purposivly determined in three high schools.  They were Kornita high school, Taruna Andhiga high school and PGRI III high school. This research is the quantitative study. Respondents sample of this research done by  survey method.  Survey done to all the graduated  students in three high scholl school year 2010 / 2011. Datas collected in this research is the primary and secondary. Datas processed in tabulatif method then explaining descriptively. The research result showed that all students in Kornita high school, PGRI III high school and Taruna Andhiga high school who wish to continue their education in agriculture faculty on average less than 20 percent, and the students that have no intention to achieve their highest percentage was reached 58,49 percent. The biggest percentage of the school year 2010 / 2011 who wish to continue education to agriculture faculty was PGRI III high school amount 22,50 percent, secondly, Taruna Andhiga high school was with rate 19,05 percent and Kornita high school that rated 10,87 percent.

Key words:    Agriculture, Decreasing interest, High school student.


Abstrak

Pembangunan pertanian Indonesia dihadapkan pada persoalan penurunan minat belajar generasi muda terhadap bidang ilmu pertanian, khususnya pada berbagai program studi bidang pertanian di berbagai universitas di daerah.  Untuk itu perlu dilakukan analisis minat siswa-siswi SMA di kota Bogor untuk melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Pertanian pada umumnya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s.d. Juni 2010 dan penentuan lokasi ditentukan secara berkesengajaan di tiga sekolah yaitu SMA Kornita, SMA Taruna Andhiga dan SMA PGRI III Bogor.  Penentuan ketiga SMA tersebut dilakukan secara berkesengajaan.  Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.   Penentuan responden  sampel penelitian ini dilakukan secara survei terhadap seluruh siswa-siswi lulusan diketiga sekolah yang diteliti tahun ajaran 2010/2011. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.  Data diolah olah secara tabulatif  kemudian dipaparkan secara deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh lulusan SMA Kornita, SMA PGRI III, dan SMA Taruna Andhiga yang berminat masuk melanjutkan pendidikan mereka ke fakultas pertanian rata-rata kurang dari 20 persen dan yang tidak berminat mencapai persentase tertinggi yaitu mencapai 58,49 persen.  Persentase terbesar siswa-siswi lulusan tahun akademik 2010/2011 yang berminat melanjutkan pendidikan tingginya ke fakultas pertanian adalah lulusan SMA PGRI III yaitu 22,50 persen, kedua adalah lulusan SMA Taruna Andhiga dengan persentase 19,05 persen dan SMA Kornita persentase peminat fakultas pertanian hanya 10,87 persen dari total jumlah lulusannya.

Kata Kunci:  Pertanian, Penurunan minat, murid sekolah menengah atas.

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 Identifikasi Faktor-faktor Eksogen terhadap Permintaan Jagung untuk Pangan dan Industri Pakan Ternak di Indonesia

oleh:
Reny Andriyanty

Dosen Tetap Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email:r.andriyanty.gmail.com

Abstract

             Corn demand in Indonesia increased by 5.2 % per year that derived by 1.8 % population growth  per year and consumption growth of per capita 3.3 %.  While corn production increased 4,69 % per year growth that derived from the growth of acreage amount 0.95 % and growth of productivity 3,70 %. In year 2003, Indonesia imported corn  1.3 million tons. That mean the domestic corn product must keep revved up in order to fulfill the domestic corn demand.  This study analyzed factors that affects the demand of corn for food and corn needs for fodder. Datas have been analyzed by establishing econometrics corn demand in indonesia model. It  distinguished on two segments, namely demand for corn for food and demand for corn for fodder. The econometrics model constructed by two methods least square (2 SLS ) with SAS computer programs.  Corn demand equation  for food etimates influced by the domestic real price variable, the real domestic soybean price in indonesia, the amount of Indonesia people, the real income of Indonesian and the lag corn demand for food.  Otherwise, the corn demand for fodder affected by the domestic real corn price variables, the real price of fodder, the number of fodder industry, the amount of poultry population, and lag of corn demand for fodder.  Significant variables that affecting the corn demand for food are the real income of Indonesia people and the lag corn demand for food.  In the other side, variables such as the real price of fodder and lag of corn demand for fodder, significantly influenced the the corn demand for fodder in Indonesia nowadays.

Keywords: Corn, demand for food, demand for fodder, income, corn  price.

Abstrak

         Permintaan jagung meningkat sebesar 5,2% per tahun yang berasal dari perttumbuhan penduduk sebesar 1,8 % per tahun dan pertumbuhan konsumsi per kapita 3,3 %. Sementara produksi jagung meningkat 4,69 % per tahun yang berasal dari pertumbuhan luas areal sebesar 0,95% dan pertumbuhan produktivitas sebesar 3,70 %. Pada tahun 2003, Indonesia mengimpor jagung sebanyak 1,3 juta ton. Dengan demikian, kedepan produksi jagung dalam negeri perlu terus dipacu agar mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Untuk itu perlu dianalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan jagung untuk kebutuhan pangan dan kebutuhan jagung untuk industri pakan ternak. Data dianalisis dengan membentuk model ekonometrika permintaan jagung di Indonesia yang akan dibedakan atas dua segmen, yaitu permintaan jagung untuk pangan dan untuk pakan ternak.  Model ekonometrika yang dibentuk akan dianalisis dengan metode Two Stage Least Square (2SLS) dengan program komputer SAS.  Untuk persamaan permintaan jagung untuk pangan diduga dipengaruhi oleh variabel harga riil jagung dalam negeri, harga riil kedelai dalam negeri,  jumlah penduduk Indonesia, tingkat pendapatan riil penduduk Indonesia, dan lag permintaan jagung untuk pangan.  Persamaan permintaan jagung untuk pakan diduga dipengaruhi oleh variabel-variabel harga riil jagung dalam negeri, harga rill pakan ternak, harga rill pakan ternak, jumlah industri pakan, jumlah populasi unggas, dan lag permintaan jagung untuk pakan ternak.  Variabel-variabel yang signifikan mempengaruhi jumlah permintaan jagung untuk pangan adalah variabel tingkat pendapatan riil penduduk Indonesia dan variabel lag permintaan jagung untuk pangan.  Sementara variabel-variabel yang signifikan berpengaruh terhadap permintaan jagung untuk pakan ternak adalah harga riil pakan ternak dan lag permintaan jagung untuk pakan.

Kata Kunci:  Jagung, permintaan untuk pangan, permintaan untuk pakan, pendapatan, harga jagung.

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 PENYUSUNAN KONSEP PEMBERDAYAAN PETANI
DI KAWASAN KTM TAMBORA BERDASARKAN HIRARKI RUANG

Oleh:
Sari Anggarawati

Dosen Tetap Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email:sarianggarawati@yahoo.com

Abstract
             Empowering approach is approach that assume the community have biggest potential in participate in development.  Through the development from lower society (bootom up planning), the society has diggen theirs ability to be part of process of economics development the region itself.  The aim of this research is formulated potential and problem of business and community institutional and build economics development and community institusional and related sectors concepts.This research conducted in KTM Tambora Wwest Nusa Tenggara which includes two sub-districts namely Sanggar and tambora sub-districts. The research conducted from November 2010 till March 2011. The result of this research showed that agricultural potentials that could be developed in KTM Tambora area for the plantation was coffee and cashew guava, crops are corn and beef cattle crops. Institutions that are maintenanced are the institutions who support  agricultural activity or even economic such as Gapoktan, farmes groups, cooperatives, supported institution from agricultural activity (PPL, agricultural production facilities suppliers, and harvest marketing). According to the Spatial hierarchy, the concept of economics community development can be  grouped into three areas namely the KTM Center, KTM sub-center meeting, and villages/UPT that produced agricultural production.

Keywords: Agriculture,  Institutional, Empowering, Spatial hierarchy, Concept

Abstrak

             Pendekatan pemberdayaan adalah pendekatan yang memandang bahwa masyarakat memiliki potensi-potensi yang sangat besar dalam turut serta dalam pembangunan. Melalui pembangunan yang bermula dari bawah (bottom up planning), masyarakat digali kemampuannya agar dapat menjadi bagian dari proses pengembangan ekonomi kawasannya sendiriTujuan dari penelitian ini adalah: merumuskan potensi dan masalah pengembangan usaha ekonomi dan kelembagaan masyarakat dan menyusunnya konsep pengembangan ekonomi dan kelembagaan masyarakat beserta sektor-sektor terkait yang  terlibat.  Penelitian ini dilaksanakan di KTM Tambora Nusa Tenggara Barat, yang meliputi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sanggar dan Tambora. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2010 – Maret 2011.  Hasil penelitian ini adalah bahwa potensi pertanian yang dapat dikembangkan di kawasan KTM Tambora untuk tanaman perkebunan adalah kopi dan jambu mete, tanaman pangan adalah jagung dan ternak sapi. Kelembagaan yang dikembangkan adalah kelembagaan yang mendukung kegiatan pertanian ataupun perekonomian seperti Gapoktan, kelompok tani, koperasi dan kelembagaan penunjang dari kegiatan pertanian (PPL, penyedia saprotan dan pemasaran hasil).  Sesuai dengan hirarki tata ruang, konsep pegembangan ekonomi masyarakat dikelompokkan menjadi tiga wilayah, yaitu Pusat KTM, Subpusat KTM dan Desa-desa/UPT menghasil produksi pertanian.

Kata Kunci:  Pertanian, Kelembagaan, Pemberdayaan, Hirarki Ruang, Konsep

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 Analisis SWOT dalam Pengembangan Usahatani Ulat Sutera pada Program Mata Air Departemen Kehutanan (Studi Kasus di Kelompok Tani Tekad Maju Kecamatan Cikidang Sukabumi, Jawa Barat)

Oleh:
Sugeng Riyanto dan  Reny Andriyanty

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa


Abstract
             The silk industries in indonesia have not showed better development,  although it already begun in early sixties. It happened because most of silkworms farmers have a lot of difficulties in terms of cultivation, so they gained minimum benefits. In 1997 RI forestry department formed a cooperation with the farmer organisation named Kelompok Tani Tekad Maju in silkworms cultivation in sub-district of Cikidang Sukabumi  districts of West Java province. This study aimed to identify internal and external factors that affect the silkworms cultivation of Kelompok Tani Tekad Maju and analyzed all of alternative strategy that can be use in forward planning.  The study is done for 1 (one) month This study used primary and secondary acquired through study interviews and literation searching. The farmer samples determined by census method and all obtained datas be analyzed by SWOT Analysis. Based on research results, Tekad Maju farmer groups have the power of excellent quality of having human resources, their silkworm cultivation infrastructure was adequate, and good silkworm counselors. But this group also has weakness and obstacles in scarcity of capital and incorretness cultivation loan distribution time, the few number of counselors, that it was not maximum and there were not helping of other financial institution.  Based on the SWOT matrix, the strategy can be applied in forward planning is  maximize the cultivation loan for silkworm production and find the anothers source of capital by utilizing relationship with other agencies or other investors.

Key words: Silkworm, the internal factor, external factors strength and weakness.

Abstrak
             Usaha persuteraan alam di Indonesia belum menunjukkan perkembangan yang baik, walaupun kegiatan persuteraan alam sudah dimulai pada awal dekade 60-an.  Hal ini terjadi akibat sebagian besar peterna ulat sutera mengalami kesulitan dalam hal budidaya ulat sutera, sehingga manfaat yang diperoleh minimum.  Pada tahun 1997 dibentuk kerjasama antara Departemen Kehutanan dengan kelompok Tani Tekad Maju dalam budidaya ulat sutera di kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi usahatani ulat sutera Kelompok Tani Tekad Maju dan mengetahui alternatif strategi yang dapat dipakai dalam perencanaan usahatani ulat sutera.  Penelitian ini dilakukan selama 1 (satu) bulan dengan menggunakan data primer dan sekunder yang diperoleh melalui wawancara dan studi pustaka.  Petani responden ditentukan dengan metode sensus dan data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis SWOT.  Berdasarkan hasil penelitian, Kelompok Tani Tekad Maju memiliki kekuatan yang sangat baik karena memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas, sarana prasarana budidaya ulat sutera yang memadai, tenaga penyuluh ahli yang berkualitas.  Namun kelompok ini juga memiliki kelemahan dan hambatan pada keterbatasan modal dan distribusi bantuan modal pinjaman tidak tepat waktu, jumlah tenaga penyuluh yang belum maksimal serta tidak adanya bantuan dari lembaga keuangan lain yang membantu.  Berdasarkan matriks SWOT maka strategi yang dapat diterapkan dalam perencanaan kedepannya adalah memaksimalkan modal pinjaman untuk biaya produksi dan mencari sumber modal lain dengan memanfaatkan hubungan kerjasama dengan instansi atau investor lain.

Kata Kunci: Ulat Sutera, Faktor Internal, Faktor Eksternal, Kekuatan dan Kelemahan.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dengan Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Produksi Tanaman Pak Choi (Brassica rapa L.)

oleh:
                Tiopan Deddy Hutajulu,  Aisyah, dan Dyah Budibruri Wibaningwati
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa


Abstract

             The aim of this research conduct to find out the impact of manure, urea fertilizer and in interactions to pak choi’s growth and its production. The method of this study use completed random designed ( RAL ) that have two factorial.  First factor is manure (A) and urea fertilizer (B) that each factor has three level, second factor is the dosage of manure and the urea fertilizer with control 0 g (B0), 300 g (A1),  600 g (A2) dan 0 g (B0), 3 g (B1), 6 g (B2).  Each level has 5 repetition. Results of this study show that manure has high impact to the all researched parameters, they are leaves length, leaves wide, number of leaves, the  diameter, the lofty leaves high, the wet leaves weight, the dry leaves weight, whose increase the growth and production of pak choi. The urea application with 3 gram dosage shows significant effect to measured parameters such as the length of leaves, numbers of leaves and the lofty of pak choi’s growth.  There are also high interaction from manure and urea application on experiment land.  The treatment effect was on parameter observed such as the length and wide of a leaves, number of leaves, lofty plans, the wet leaves weight, and significant effect on the parameter observed such as leaves diameter , that increase the growth of pak choi.

Keywords: Mature fertilizer, Urea, Leaves, Plant growth, Pak Choi production.

Abstrak

             Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh pemberian pukan sapi, pupuk urea dan interaksi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pak choi.  Metode Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial  yaitu : Faktor pertama pukan Sapi (A), pupuk urea (B) masing-masing faktor memiliki 3 tarafFaktor Kedua adalah dosis pukan sapi dan dosis pupuk urea dengan taraf dosis kontrol  0 g (B0), 300 g (A1),  600 g (A2) dan 0 g (B0), 3 g (B1), 6 g (B2) Tiap taraf memiliki 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pukan berpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter yang di amati yaitu  panjang daun, lebar daun, jumlah daun, diameter tajuk, tinggi tajuk, berat basah tajuk, dan berat kering tajuk, yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman pak choi.  Pemberian pupuk urea pada dosis 3 g berpengaruh sangat nyata terhadap parameter yang diukur yaitu panjang daun, jumlah daun, tinggi tajuk,  pada tanaman pak choi dan mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi pak choi.   Terdapat pengaruh interaksi  sangat nyata dari perlakuan pemberian dosis pemupukan pada pukan sapi dan pupuk urea di lahan bedengan.  Pengaruh perlakuan tersebut terdapat pada parameter yang diamati seperti panjang daun, lebar daun, jumlah daun, tinggi tajuk, berat basah tajuk, dan berpengaruh nyata terhadap parameter yang diamati seperti diameter tajuk untuk peningkatan pertumbuhan tanaman pak choi.

Kata Kunci: Pupuk kandang, Urea, Daun, Pertumbuhan tanaman, Produksi Pak Choi

===========================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar