Analisis Keunggulan Kompetitif
Beberapa Tanaman Tumpangsari
pada Areal Pertanaman Jati Unggul Nusantara Kebun Percobaan UNB
Desa Cogreg
Oleh:
Arif Rachmansyah, Linar Humaira, dan Reny Andriyanty
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa Bogor
Abstract
The study aims to knowing the economic advantage from
tumpangsari plants systems that done by farmer in Jati Unggul Nusantara
plantation. This study analyzed by commodity
competitivness method. Research
conducted in the JUN plantation Cogreg village that it located in the Parung
sub-district, district of Bogor. Quantitative
datas analyzed were farm financial datas, the competitif advantage of several
plants that cultivated by farmers in research area. Farmers who analyzedin this study, determined
by sensus method. Results of this study obtained 4 (four) commodities that have
financial feasibility from 8 (eight) commodities who analyzed. Those four commodities are corn by B/C Ratio
value 1,60, sweat potatoes with B/C Ratio 17,91, The B/C Ratio of groundnut
value 3.50 and Eggplants with B/C Ratio 9,32. The result analysis of the Break-Even Point (BEP)
indicating that farmer have balanced income when they produced corn about
2.048,61 kgs per hectare and they sold their corn with price Rp. .307,29 each
kg. They producted sweet potato minimal 2.062,61 kgs per hectare with the selling
price of Rp. 26,44 each kg. Groundnut had to poduced about 593,75 kgs per
hectare with the selling price of Rp.889,51
each kg, and they produced eggplant minimum 1.937,79 kgs per hectare with the
selling price Rp.116,27 each kg. Competitive
advantage analysis showed that corn would be competitive by sweet potato, when it
had minimum production 25.134 kgs per hectare or 25,23 tons per hectare with
the minimum price Rp.3.770 each per kg. Corn would competed against peanut if it could be produced with minimum production
18.673 kgs per hectare or 18,6 tons per hectare and the minimum price Rp. 239
each kg. Corn would be competed against eggplant when corn having minimum
production 6.012 kgs per hectare or 6 tons per hectare and the minimum price Rp.9.007
each kg.
Keywords: Tumpangsari
plants system, Main commodity, Competitivness..
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui manfaat
ekonomi dari sistem tumpangsari yang dilakukan petani penggarap di areal
pertanaman Jati Unggul Nusantara dengan studi analisis keunggulan kompetitif
komoditas beberapa tanaman tumpangsari. Penelitian
dilaksanakan pada areal pertanaman Jati
Unggul Nusantara (JUN) yang terletak di Desa Cogreg, Kecamatan Parung,
Kabupaten Bogor. Data dianalisa secara
kuantitatif mencakup analisis finansial
usahatani dan keunggulan kompetitif dari
beberapa tanaman tumpangsari yang
dibudidayakan oleh 20 orang petani yang diambil secara sensus. Hasil
Penelitian diperoleh bahwa terdapat 4 (empat) komoditas dari 8 komoditas yang
diusahakan yang layak secara finansial, yakni usahatani jagung dengan nilai B/C
ratio 1,60, ubi jalar nilai B/C ratio 17,91, kacang tanah nilai B/C ratio 3,50,
dan terong nilai B/C 9,32. Hasil
analisis titik impas pulang modal (Break
Even Point/BEP) menunjukkan bahwa petani penggarap dapat dikatakan tidak
untung dan tidak rugi apabila kapasitas produksi Jagung adalah sekitar 2.048,61
kg/ha dengan harga jual sebesar Rp. 307,29/kg. Ubi Jalar sekitar 2.062,61 kg/ha
dengan harga jual Rp. 26,44/kg. Kacang Tanah sekitar 593,75 kg/ha dengan harga
jual Rp. 889,51/kg, dan terong sekitar 1.937,79 kg/ha dengan harga jual Rp.
116,27/kg. Hasil analisis keunggulan
kompetitif menunjukkan bahwa Jagung akan kompetitif dengan ubi jalar, apabila
memiliki produksi minimum 25.134 kg/ha atau 25,23 ton/ha dengan harga minimum
Rp. 3.770 per kg. Jagung akan kompetitif terhadap kacang tanah, bila jagung
dapat diproduksi dengan produksi minimum sebesar 18.673 kg/ha atau 18,6 ton/ha
dan harga minimum Rp. 239 per kg. Jagung akan kompetitif terhadap terong
apabila jagung memiliki produksi minimum 6.012 kg/ha atau 6 ton/ha dan harga
minimum Rp. 9.007/kg.
Kata
Kunci : Tanaman tumpangsari, komoditas unggulan, Keunggulan
Kompetitif.
Kelayakan Finansial Usahatani Buah Naga
Di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan
Oleh:
Chuzaimah
Anwar
Dosen Tetap Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas IBA Palembang
Email: chuzaimah@yahoo.co.id
ABSTRAC
This study aims to analyze the dragon fruit feasibility study. This research conducted in Lubuk Lancang village district of Banyuasin
south sumatra province. Research conducted in july
2011. Datas used in this research are primary and secondary data. Data obtained from primary and secondary
respondents through an interview. Secondary data
taken from
the agencies who involved in this research. The
justification samples methods used purposive sampling
method. Results of this research show that the investment cost
equaled
247.600.000 rupiahs for 1 hectare. The invesment criteria used B?C Ratio and NPV. Based on the result of analysis obtained B/C
net value ratio is 1,77 while the NPV
that used the discount rate 15 percent valued 723.332.552 rupiahs. From the both of the criteria using in this reasearch determined that dragon fruit
farm worthy
to be implemented.
Key words: the investment, operational
cost, financial feasibility.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kelayakan finansial usahatani komoditi buah naga .
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lubuk Lancang Kabupaten Banyuasin Provinsi
Sumatera Selatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli
2011. Data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden melalui wawancara
langsung dan data sekunder yang diambil dari instansi yang terkait. Penarikan
sampel dilakukan dengan metode purposive
sampling. Hasil penelitian
didapatkan bahwa biaya investasi yang dibutuhkan pada luasan 1 hektar adalah sebesar Rp.
247.600.000. Kriteria investasi yang
dipakai menggunakan net B/C dan NPV. Berdasarkan hasil analisis kelayakan
finansial usahatani buah naga diperoleh nilai net B/C sebesar 1,77 sedangkan
untuk nilai NPV menggunakan discount rate 15 persen adalah sebesar Rp. 723.332.552. Dari kedua nilai kriteria investasi tersebut,
maka usahatani buah naga dinyatakan layak untuk dilaksanakan.
Key Words: biaya investasi, biaya operasional,
kelayakan finansial.
Pengaruh Mutilasi dan Ablasi Terhadap Molting
Kepiting Bakau (Scylla serrata)
Sebagai Kepiting Lunak
Oleh:
Khairiah, Supriyono Eko Wardoyo, dan
Pasril Wahid
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa
ABSTRACT
Soft crabs that are
more expensive than regular
crab, that having carapace, in nature and in culture very difficult to find.
This study aimed to
get the soft crabs more easily controlled the
number of molting in culture, by the method
of mutilation and ablation. Thus the
supply in market will
be able to meet existing demand. Four treatment techniques
had been implemented namely mutilation, ablation, ablation
+ mutilation, and
controls which each performed four replications.
Complete Randomized Desaign (CRD) was used because the experiment was
conducted in a fairly homogeneous patch
of tambak pond. Experimental
unit in the form of bamboo pen cages with
the size of 2x1x1m filled
with 20 crabs. All experimental crabs were
ready for molting (black color) even
with 40-90 g of varied sizes. The results showed that each week until the third week,
the average number of crabs per unit experiment with techniques
of mutilation was always having highest of molting number, respectively 1.00,
3.25, and 11.00 crabs
and having the lowest mortality rate, respectively
0. 25, 1.75,
and 1.25 crabs, compared
with the ablation, mutilations + ablation
technique, and control. Statistically four treatments in molting, in week
two and three was
significantly different, eventhough in
mortality was not.
Keywords: mangrove crab (Scilla serrata), soft crabs, skin crab, mutilation, ablation.
ABSTRAK
Kepiting lunak yang harganya
lebih mahal dari kepiting biasa berkarapas, di alam maupun dalam budidaya
sangat susah ditemukan. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan kepiting lunak yang lebih mudah terkontrol
jumlahnya dalam budidaya, dengan metoda
mutilasi dan ablasi. Dengan demikian
dalam pasar ketersediaannya akan dapat
memenuhi permintaan yang ada. Empat perlakuan telah dilaksanakan yaitu teknik
mutilasi, ablasi, mutilasi+ablasi, dan kontrol dengan masing-masing dilakukan
empat kali ulangan. Rancangan Acak
Lengkap (RAL) digunakan karena percobaan ini dilakukan di suatu petak tambak
yang cukup homogen. Unit percobaan
berupa keramba bambu tancap ukuran 2x1x1m yang diisi 20 kepiting. yang semua kepiting dalam percobaan siap
molting (warnanya hitam) meskipun dengan
ukuran yang bervariatif 40-90 g . Hasil
penelitian menunjukan bahwa tiap minggu sampai pada minggu ke tiga rata-rata jumlah kepiting per unit percobaan
dengan teknik mutilasi selalu tertinggi terjadinya proses molting yaitu
masing-masing 1,00; 3,25; dan 11,00 ekor
dan mortalitasnya terendah yaitu 0,25; 1,75; dan 1,25 ekor dibanding dengan
teknik ablasi, mutilasi+ablasi; dan kontrol.
Secara statistik ke empat perlakuan dalam molting pada minggu ke dua dan
ke tiga berbeda nyata meskipun dalam mortalitas tidak.
Kata Kunci: Kepiting bakau (Scilla serrata), kepiting
lunak, cangkang, mutilasi, ablasi.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pemberian Dekomposer pada Proses
Pembuatan Kompos Cair Berbahan Sampah Rumah Tangga dan Pengaruhnya Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Bayam Cabut (Amaranthus
tricolor L.)
Oleh:
Rakhno,
Karmanah, dan Dyah Budibruri Wibaningwati
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa Bogor
Abstract
Organic
Fertilizer material is useful for the agricultural production increase both
quality and quantity, reduce environmental pollution, and improve sustainably
the quality of land. Fertilizer added
into the ground will have several times phase reshuffle by microorganisms into
the ground to humus or organic matters ground.
The aim of this research is knowing influence the use of bacteria
dekomposer in making compost liquid organic waste made from household and
knowing influence the use of liquid compost household trash on the growth of
the plant spinach. This research has
been conducted from june to august 2010 located in green house PT. Asabi Pakuan
in ciheleut bogor. This research using design experiment ( RAL ) with three
draft random complete the treatment, where every treatment repeated about three
trials. The
result showed that granting dekomposer explicitly expedite the decomposition
organic waste, household where liquid compost with potassium dekomposer em-4
produce the highest. On the treatment
with liquid compost dekomposer bio inokula on plant spinach unplug produce
growth compared with compost best liquid without dekomposer and compost liquid
by dekomposer em-4.
Keywords: Spinach, organin Fertilizer, non-organi
fertilizer, liquid compost, decomposer.
Abstrak
Bahan pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan
produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran
lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Pupuk yang
ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh
mikroorganisme tanah untuk menjadi humus atau bahan organik tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan bakteri dekomposer
dalam pembuatan kompos cair berbahan sampah organik dari rumah tangga dan mengetahui
pengaruh penggunaan kompos cair dari sampah rumah tangga terhadap pertumbuhan
tanaman bayam cabut. Penelitian ini
laksanakan pada bulan Juni sampai
Agustus 2010 yang berlokasi di Green house PT. ASABI Pakuan Ciheleut
Bogor. Penelitian ini menggunakan
rancangan percobaan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan tiga perlakuan, dimana
setiap perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dekomposer secara nyata
mempercepat proses penguraian sampah organik rumah tangga, dimana kompos cair
dengan dekomposer EM-4 menghasilkan kandungan Kalium tertinggi. Pada perlakuan pemberian kompos cair dengan
dekomposer Bio Inokula pada tanaman bayam cabut menghasilkan pertumbuhan
terbaik dibandingkan dengan kompos cair tanpa dekomposer dan kompos cair dengan
dekomposer EM-4.
Kata kunci: Bayam, Pupuk
organik, pupuk kimia, ,kompos cair,dekomposer.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Minat dan Ekspektasi Siswa-Siswi SPP Ciganjur Untuk Berkarir atau
Berbisnis
di Bidang Pertanian
oleh:
Reny Andriyanty
Dosen Tetap Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian
Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email:r.andriyanty.gmail.com
Abstract
The importance of the agriculture in the future required of high qualitative and quantitative agricultural human resources and they
must be sustainable. However,
isril berd ( 2011 ) there ' s a phenomenon the decrease in the number of
employment in agriculture. Based on the data of year 1970 number of people
employed in farming reached 69,03 percent, whereas in 2006 declined so 50,36
percent and this year will be less than 50 presen employment in agriculture.
The aim of this research was to find out of expectation or hope of the graduated
students in SPP Ciganjur academic year 2010/2011 to agricultural as their
future work place and their future source of income. This research conducted in april till June 2010 and the location is determined
purposively in Agriculture High School in Ciganjur South Jakarta. This research was the quantitative study. The sample of the research done by survey method to all graduated students of SPP ciganjur academic year 2010 / 2011. The result of this research showed
that 40.28 percent of their parents’s job was self-employed. Fifty percent of their parents earned less than 1 million rupiahs per month. The observation of interest of graduted
students in SPP Ciganjur academic years 2010/2011 to continue their higher
education determined that they intend
to continue their studies to a higher level. Agribusiness was
the highest interest students, who want to reach their job or doing business in
agricultural sector with value 36,99 percent.
56,94 percent graduated
students expected to be an
entrepreneur in the
agricultural sector and plantation. Earnings that they expected
to achieve between 1 million
till 3 million rupiahs per month and it reached 37,50 percent. The
willingness of graduated students to develop their agricultural career or business outside java reached 55,56 percent
Key words: Students, Agriculture development school, Expectations, Interest, Agriculture higher education..
Abstrak
Pentingnya peranan pertanian di masa
depan, maka diperlukan sumber daya manusia bidang pertanian dalam jumlah besar
yang tangguh dan berkesinambungan. Namun
menurut Isril Berd (2011), terdapat fenomena menurunnya jumlah tenaga kerja
dibidang pertanian. Berdasarkan data tahun 1970 persentase jumlah orang yang bekerja
dibidang pertanian mencapai 69,03 persen, sedangkan tahun 2006 menurun jadi
50,36 persen dan tahun 2010 ini akan kurang dari 50 presen tenaga kerja dibidang pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui ekspektasi atau harapan akan bidang pertanian sebagai sumber
pendapatannya di masa depan bagi siswa-siswi tahun akhir tahun ajaran 2009/2010
SPP Ciganjur.
Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan April s.d. Juni 2010 dan penentuan lokasi
ditentukan secara berkesengajaan di Sekolah Pendidikan Pertanian Ciganjur. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Penentuan sampel penelitian
ini dilakukan secara survei terhadap seluruh siswa-siswi SPP Ciganjur tahun
akhir tahun ajaran 2010/2011. Hasil
penelitian ini adalah bahwa 40,28 persen pekerjaan orang tua lulusan SPP
Ciganjur TA 2010/2011 adalah sebagai wiraswasta. Dan 50 persen orang tua siswa-siswi lulusan
SPP Ciganjur TA 2010/2011 berpenghasilan kurang dari Rp.1 juta per bulannya. Pegamatan terhadap minat pendidikan tinggi
yang ingin dicapai oleh lulusan SPP Ciganjur TA 2010/2011 90,28 persen
berkeinginan untuk melanjutkan studinya sampai strata satu (S1). Pengamatan pada sub bidang
pertanian yang diminati, 36,99 persen lulusan SPP Ciganjur TA 2010/2011
berminat pada agribisnis. Cita-cita
bidang pertanian yang ingin dicapai lulusan SPP Ciganjur TA 2010/2011 56,94
persen ingin menjadi pengusaha bidang pertanian dan perkebunan. Pendapatan yang diinginkan dicapai oleh
lulusan SPP Ciganjur TA 2010/2011 saat mereka berkarir atau berbisnis bidang
pertanian adalah pendapatan antara Rp.1 juta sd. Rp.3 juta per bulannya dan hal
ini mencapai 37,50 persen. Pengamatan terhadap kesediaan lulusan SPP
Ciganjur TA 2010/2011 untuk mengembangkan karir/bisnis bidang pertanian ke
luar Pulau Jawa 55,56 persen, mereka menyatakan bersedia berkarir atau
berbisnis bidang pertanian sampai keluar Pulau Jawa.
Kata kunci: Siswa-siswi, Sekolah Pembangunan Pertanian Ciganjur, Harapan,
Minat, Pendidikan Tinggi Pertanian.
PENENTUAN
KOMODITAS UNGGULAN DI KAWASAN KOTA TERPADU MANDIRI (KTM) KOBEKULO-KABUPATEN
HALMAHERA TENGAH
Oleh:
Sari Anggarawati
Dosen Tetap Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian
Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email:sarianggarawati@yahoo.com
ABSTRACT
The development of transmigration housing
units has a lot of problems. Those
problems caused decreasing of economic activity in transmigration levels, low
income, transmigration village has no attraction for the investor to develop their businesses, and needs of
transmigration people depend from outside. So it is necessary to determine the
superior commodities to enhance the economic activity ini KTM kobekulo area. The research activity held in ktm
kobekulo held on august until october 2011 which includes two sub-districts
namely Weda and North Weda sub-district and Central Halmahera district. The determination of respondents samples used
two methods, they were farmers survey method, either transmigration and 60
people local residents and FDG methods to public figures, farmer groups both from local
area and transmigration area. Datas collected in research is composed of two kinds of
data, those were, the primary and secondary data. All datas will be processed using location
quotient methods (LQ) and Bayes method..
The LQ method established the bases sector. Bayes method used' to know
which superior commodities to be developed from upstream to downstream. Based
on the analysis conducted, this research result indicates that both LQ method
or even Bayes method acquired three primary commodity, namely: corn, palm and
cocoa, even though there were differences in levels.
Keywords: Transmigration areas, KTM Kobekulo, Superior commodities, LQ
method, Bayes method.
ABSTRAK
Berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan unit-unit pemukiman
transmigrasi
mengakibatkan kegiatan ekonomi di daerah
transmigrasi tidak meningkat, pendapatan para
transmigrannya tetap rendah, desa transmigrasi tidak memiliki daya tarik untuk
para pemilik modal untuk mengembangkan usahanya, kebutuhan masyarakat masih
tergantung dari luar pemukiman. Sehingga diperlukan kajian untuk menentukan komoditas
unggulan yang mampu menggerakkan perekonomian kawasan KTM Kobekulo. Kegiatan penelitian dilaksanakan di KTM
Kobekulo dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan Oktober 2011, yang
meliputi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Weda dan Weda Utara, Kabupaten
Halmahera Tengah. Untuk penentuan sampel (contoh) responden pada penelitian ini
menggunakan dua metode, yaitu: metode survey
terhadap petani, baik transmigrasi maupun penduduk lokal sebanyak 60 orang dan
metode FDG terhadap tokoh masyarakat, aparat desa dan kelompok tani dari
masyarakat lokal dan transmigrasi . Data yang dikumpulkan dalam penelitian
ini terdiri dari 2 macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Kemudian data
akan diolah menggunakan metode Location
Quotient (LQ) untuk menetapkan sektor basis. Metode
Bayes untuk mengetahui komoditas Unggulan yang dapat dikembangkan
dari hulu ke hilir. Berdasarkan analisis
yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik menggunakan metode
LQ maupun Bayes diperoleh tiga komoditi unggulan yang sama yaitu: Jagung,
Kelapa dan Kakao meskipun terdapat perbedaan rangking.
Kata Kunci: Kawasan
transmigrasi, KTM Kobekulo, Komoditas Unggulan,Metode LQ,Metode Bayes
=========================================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar