Minggu, 09 Maret 2014

Jurnal Nusa Tani Volume 10 No.2 Desember 2010

KESESUAIAN MADU SEBAGAI KONSENTRASI MADU SEBAGAI PAKAN PEMBIAKAN MASSAL PARASITOID Anastatus dasyni FERR. PADA TELUR Riptortus linearis FABR.

Oleh :
Ahyar 1), Hj. Tyas Pratiwi 2), Iwa Mara Trisawa 2)


ABSTRAK

             Suatu percobaan dilaksanakan untuk mempelajari pertumbuhan dan produksi kacang hijau kultivar BETET yang diinokulasi dengan rhizhobium dan dosis pupuk Fosfat. Percobaan dilaksanakan di Balai Penyuluhan pertanian ( BPP ) Kecamatan Sepatan Kabupaten Tanggerang Provinsi Banten. Percobaan dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan September 2008.
             Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok ( RAK ) pola factorial yang terdiri dari 2 faktor dan diulang 3 kali. Faktor pertama adalah inokulasi rhizobium (R), dan faktor kedua adalah dosis pupuk fospat.
             Hasil pengujian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara inokulasi rhizobium dengan taraf takaran pupuk Fosfat 50 kg/ha terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil yaitu pada pengamatan jumlah biji sebanyak 55 butir. Inokulasi Rhizobium memberi pengaruh lebih baik dibandingkan dengan tanpa inokulasi Rrizobium terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, berat biji, jumlah bintil akar, berat bintil akar, brangkasan basah dan brangkasan kering.

Kata Kunci : Inokulasi Rhizobium, Takaran Pupuk Fosfat, Pertumbuhan dan Hasil


ABSTRACT

             An attempt is perfomed to study growth and production green bean kultivar PARAKEET that at inoculation with rhizhobium and Phosphate manure dose. Executed attempt at Hall Agricultural Extension (BPP) sepatan’s district Tanggerang’s Regency Banten’s Province. Attempt is performed of month of July until with Month Of September 2008.
             Design that is utilized is agglomerate Random Design (RAK) factorial pattern that consisting of 2 factors and at re3 times. First factor is rhizombium’s inoculation (R), and factor second is dosed manure fospat.
             Menunjukkan’s examination result that happen interaction among rhizobium’s inoculation with measuring level manure Phosphate 50 kg/ha to crop plant and results which is on watch feet up to grade as much 55 numbers. Inoculation Rhizobium giving better influence than with neither Rhizobium’s inoculation to plant high, total leaf, jumlah is branch, weight grades, total root nodule, nodule weight comes to fruition, brangkasan nabs and brangkasan is dry.

Key words : Inoculation Rhizobium, Phosphat Manure, Growth and Yeald

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DAN PENAMBAHAN BIOKOMPOS PADA MEDIA TAILING UNTUK PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN SENGON (Paraserianthes palcataria L. NIELSON)

Oleh :
Irwan Supaito 1), Aisyah 2), Tjahjana, M. Ruchyat 2)

ABSTRAK

             Penelitian ini ditujukkan untuk mengetahui pengaruh pemberian biokompos dan FMA pada media tailing terhadap pertumbuhan bibit tanaman sengon. Penelitian dilakukan di Persemaian PT. Antam UBP Emas, Pongkor, Laboratorium Bioteknologi Hutan dan Lingkungan, Pusat Penelitian Sumber Daya Hayati dan Bioteknologi IPB, dan Fakultas Kehutanan IPB Bogor dari bulan Juni sampai Agustus 2008.
             Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) Pola Faktorial dengan tiga faktor. Faktor pertama berupa komposisi media sebanyak tiga taraf, faktor kedua berupa perlakuan biokompos sebanyak dua taraf dan faktor ketiga adalah pemberian FMAsebanyak dua taraf. Tiap perlakuan diulang 15 kali. Taraf komposisi media adalah : M1 (tailing Top Soil), M2 (tailing murni) dan M3 (tanah : tailing 25% / 75% v/v). Biokompos adalah : K1 (tanpa Biokompos),  K2 (Biokompos 1/20 w/w) dan FMA adalah : C1 (tanpa FMA) dan C2 (10 gr FMA).
             Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam yang terdiri dari campuran tailing dengan top soil dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi bibit, diameter dan kolonisasi FMA pada akar tanaman sengon. Pemberian biokompos meningkatkan biomassa kering tanaman, nisbah pucuk akar dan kolonisasi FMA pada akar tanaman sengon. FMA meningkatkan nisbah pucuk akar dan kolonisasi FMA pada akar tanaman sengon. Interaksi antara media tanam dengan biokompos mempengaruhi pertumbuhan diameter bibit tanaman sengon.

Kata kunci : Inokulasi, biokompos, pertumbuhan bibit.

ABSTRACT

             This research intent to know biokompos application influence and FMA on tailing media for growth to stock down sengon plant. Research is done at PT seedbed. Antam UBP is Gold, Pongkor, Bioteknologi laboratory Forest and Environmentally, Resources Observational center Hayati and Bioteknologi IPB, and kehutanan IPB Bogor Faculty. Of month of June until August 2008.
             Executed attempt by use of fledged random design (RAL) Factorial pattern with three factors. First factor as composition of media as much three levels, second factor as biokompos conduct as much two level and factor third is FMA application as much two levels. Every treatment at re 15 time. Media composition level is M1 (tailing Top Soil), M2 (tailing is purification) and M3 (earth : tailing 25% / 75% v/v). Biokompos is : K1 (without Biokompos),  K2 (Biokompos 1/20 w/w) and FMA adalah : C1 (without FMA) and C2 (10 gr FMA).
             Result observationaling to point out that media plants out that consisting of mixture tailing with top soil can increase seeds tall growth, FMA’S diameter and colonization on come to fruition sengon plant. Biokompos application increase biomassa plant dry, spout family name comes to fruition anfd FMA colonization on come to fruition sengon plant. FMA increases sprout family name come to fruition and FMA’S colonization on come to fruition sengon plant. Interaction among media plants out with biokompos influences diameter growth stock down sengon plant.

Keyword : Inoculation, biokompas, growth stocks down.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KETERPADUAN PASAR KOPI INTERNATIONAL DENGAN PASAR KOPI DESA NGARIP LAMPUNG YANG BERKAITAN DENGAN PENINGKATAN MUTU KOPI PETANI

Oleh :
Reny Andriyanty


ABSTRAK

             Berkaitan dengan permasalahan rendahnya mutu biji kopi yang dihasilkan petani kopi, PT. Nestlé berinisiatif melakukan pembinaan melalui konsep kemitraan. Salah satunya adalah solusi pemasaran hasil. Dalam transaksi kopi dengan petani KUB Margo Rukun PT. Nestlé memberlakukan harga beli kopi sesuai harga kopi di pasar dunia. Keterbukaan informasi harga kopi dunia menjadi insentif tersendiri bagi petani untuk menghasilkan kopi bermutu baik. Sehingga perlu dianalisis keterbukaan  informasi harga kopi bagi petani juga akan memunculkan keterpaduan pasar antara pasar di tingkat petani, pasar eksportir kopi Bandar Lampung dan pasar kopi dunia.  Analisis integrasi pasar dianalisis dengan metode Vector Error Correction untuk mengetahui hubungan kointegrasi dalam jangka panjang. ECM ini dapat memperlihatkan bagaimana kecepatan perbedaan harga antar pasar mencapai keseimbangan.       Keterpaduan pasar antara pasar kopi dunia dengan pasar kopi Bandar Lampung terjadi dalam jangka panjang dan terjadi dalam derajat yang lemah (kurang dari 1). Keterpaduan pasar antara pasar kopi dunia dengan pasar kopi di tingkat petani terjadi dalam jangka panjang dan jangka pendek yang signifikan pada level 5 pesen dan terjadi dalam derajat yang rendah. Keterpaduan pasar Bandar Lampung dengan pasar lokal di tingkat petani terjadi dalam jangka panjang. Arah hubungan juga berjalan searah dimana harga kopi FOB Bandar Lampung mempengaruhi pembentukan harga kopi di tingkat petani. Karena dalam jangka panjang pembentukan harga kopi di pasar Bandar Lampung ditentukan secara searah oleh harga kopi Internasional dan pembentukan harga petani juga dipengaruhi secara searah oleh harga kopi internasional. Berarti bahwa telah terjadi transfer informasi harga kopi di pasar internasional ke pasar kopi Bandar Lampung kemudian harga petani dibentuk dari harga kopi pasar Bandar Lampung setelah dikurangi biaya tataniaga.

Kata Kunci : Biji Kopi , Mutu, PT. Nestlé, Integrasi Pasar.

ABSTRACT

             Concerned with low quality of coffee bean that produced by farmer, PT. Nestlé initiative a partnership programmes with farmer who organized in KUB Margo Rukun. One of them is a marketing solution. In exchange for coffee bean with farmers, PT. Nestlé enforce the purchase price of coffee as coffee prices in world markets. Disclosure of information on world coffee price have become an incentive for farmers to produce better quality coffee. So we must analyze information disclosure in coffee price for fafrmers would also raise market integration between the market at the level of farmers, the Bandar Lampung coffee exporters market and the world coffee market. Analysis of market integration will be analyzed by the Vector Error Correction method to determine the cointegration relationship in the long term. ECM is to show how the speed difference between the market price reaches the coffee bean market balance.  Market integration berween the world coffee market with Bandar Lampung coffee market occur in long-term and occur in a weak degree (less than a 1). Market integration berween the world coffee market with coffee at the farmers market going on in the long tern and short-term significant at the 5 percent level and occurs in low degrees. Bandar Lampung market integration with the local market at the farmer level occurred in th long term. The direction of the relationship also runs in the direction in which the FOB Bandar Lampung coffee price affect the price formation of coffee at farm level. Because in the long term market price formation of coffee in Bandar Lampung in the direction specified by international coffee prices and the formation of farmers’ prices are also influenced by the direction of international coffee prices.  Means that there has been information transfer price of coffee in the international market to Bandar Lampung market to farmers and the price is formed from the markek price of coffee in Bandar Lampung after minus the marketing cost.

Keyword : Coffee bean, Quality, PT. Nestlé, Market Integration.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar