Jurnal Nusa Tani Volume 8 No.2 Desember 2008

PENGUJIAN ANTIOKSIDAN SENYAWA KURKUMINOID

KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN TEMULAWAK (Cucurma xanthorrhiza Roxb.)

SECARA IN VITRO

Oleh :

Lilis Sugiarti ¹⁾, Supriyono Eko Wardoyo ¹⁾, RTM Sutamihardja ¹⁾, R. Kartika H. Nurita ²⁾

ABSTRACT

Sugiarti, Supriyono Eko Wardoyo, RTM Sutamihardja, R. Kartini H. Nurita. 2008. Test Antioxydant chemical compound of curcuminoid from turmeric (Curcuma longa, l.) and wild ginger (Curcuma xanthorhiza, Roxb) in vitro methode.

Nusa Tani Journal Volume 8 Nomer 2 December 2008 : 29 – 36

             The aim of this research was to compare the activity of chemical compound of curcuminoid from turmeric (Curcuma longa, L.) wild ginger (Curcuma xanthorhiza, Roxb.) with a-tokoferol.

             The isolation and extraction of curcuminoid from turmeric and wild ginger were tested for their anti-oxidant effect with a-tokoferol as compare.

             The antioxidant methode was dien-conyugated methode that measure and absorbance of soy-soil with 234 nm of wave length.

             The result of isolation and extraction of turmeric and wild ginger in melt poin are, for turmeric is 177,9 °C and for wild ginger is 178,3 °C. And in spectrophotometer, the λ_maks are standard curcuminoid 427,6 nm, turmeric curcuminoid 428,2 nm, and wild ginger curcuminoid 429,4 nm.

             The best of antioxidant activity is relative tocoferol, and then wild ginger curcuminoid and turmeric curcuminoid.

Key word : Curcuminoit, turmeric, wild ginger, antioxidant

ABSTRAK

             Tujuan penelitian ini untuk membandingkan aktivitas antioksidan senyawa kurkuminoid kunyit (Curcuma longa L.) dan temulawak (Curcuma xanthorhiza, Roxb.) dengan a-tokoferol.

             Penelitian ini meliputi ekstraksi dan isolasi senyawa kurkuminoid kunyit (Curcuma longa L.) dan temulawak (Curcuma xanthorhiza, Roxb.) yang diuji antioksidanya dengan a-tokoferol sebagai pembanding. Metode antioksidan yang digunakan adalah metode dien terkonjugasi, dimana dilakukan pengukuran absorbansi minyak kedelai yang telah mengalami hidroperoksida dengan panjang gelombang 234  nm.

             Hasil isolasi dan ekstraksi kunyit (Curcuma longa L.) dan temulawak (Curcuma xanthorhiza, Roxb.) pada pengukuran titik leleh, didapat titik leleh kunyit sebesar 177,9 °C dan untu temulawak sebesar 178,3 °C. Hasi pengukuran dengan spektrofotometer UV-Vis didapat λ_maks  standar kurkuminoid = 427,6 nm, λ_maks kurkuminoid kunyit 428,2 nm, λ_maks kurkuminoid temulawak = 429,4 nm.

             Urutan aktivitas antioksida ketiganya adalah relative tokoferol, kurkuminoid temulawak, kurkuminoid kunyit.

Kata kunci : Kurkuminoid, kunyit, temulawak, antioksidan.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 PERAN PROGRAM PHBM DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

KELOMPOK TANI HUTAN (KTH)

(Studi Kasus di KTH Mitra Wana Tani dalam Wilayah Kerja Areal BKPH Parungpanjang KPH Bogor, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten)

Oleh :

Ridwan ¹⁾, Tyas Pratiwi ²⁾, Arifin Kartohardjono ²⁾

ABSTRACT

Ridwan, Tyas Pratiwi, Arifin Kartohardjono. 2008. Role Of PHBM In Inproving Prosperity Of 

Group Farmer Forest (KTH)

Nusa Tani Journal Volume 8 Nomor 2 December 2008 : 37 – 62

             This Research target is so study role of conducted by PHBM is KTH Patner of wana farmer in Proving prosperity of farmer of member of KTH.

             Research done in Macrh until May 2008 in KTH patner of Wana Farmer residing in Unity Of Lap Forest (KPH) Bogor. Determination of responden done at simple random sampling medostly good to farmer of member of KTH (29 responder people) and is not KTH member (31 responden people ). Analysed data in clued : a) farming productivity, b) total earnings of farmer, c) comparison of level prosperity of farmer of member of KTH with farmer of non member of KTH.

             Research result indicate that; a) productivity paddy level of gogo [at] farm of PHBM higher from at farm outside PHBM, tapioca productivity level of relative good is same at farm of PHBM and farm outside PHBM; b) earnings of farmer of member of KTH not differ reality with farmer of nonmember of KTH; c) Role of Perum Perhutani in the effort improving prosperity of farmer of member of KTH through program of PHBM not yet optimal.

Key word : Program of PHBM, prosperity of farmer.

ABSTRAK

             Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji peran PHBM yang dilakukan KTH Mitra Wana Tani dalam meningkatkan kesejahteraan petani anggota KTH.

             Penelitian di lakukan pada bulan Maret sampai bulan Mei 2008 di KTH Mitra Wana Tani yang berada di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor. Penentuan responden di lakukan secara acak sederhana baik untuk petani anggota KTH (29 orang responden) maupun bukan anggota KTH (31 orang responden). Data yang dianalisis mencakup : a) produktifitas usaha tani, b) pendapatan total petani, c) perbandingan tingkat kesejahteraan petani anggota KTH dengan petani Bukan anggota KTH.

             Hasil penelitian menunjukkan bahwa; a) tingkat produktifitas padi gogo pada lahan PHBM lebih tinggi dari pada lahan di luar PHBM ; b) pendapatan petani anggota KTH tidak berbeda nyata dengan petani bukan anggota KTH; c) Peran Perum Perhutani dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani anggota KTH melalui program PHBM belum optimal.

Kata kunci : Program PHBM, kesejahteraan petani

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------