Jumat, 22 Maret 2013

Jurnal Nusa Tani Volume 12 Nomer 1 Juni 2012


Karakteristik dan Perilaku Konsumen Dalam Proses Pengambilan Keputusan Pemilihan Jasa Pelayanan Kesehatan oleh Dokter dan Herbalis
 (Studi Kasus: Klinik Herbal Karyasari ITC Cempaka Putih Jakarta dan Balai Pengobatan Herbal Karyasai Jati Asih Bekasi)

Oleh:

Edy Tekat Bronto Waluyo, Sari Anggarawati, dan Dyah Budibruri Wibaningwati

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa Bogor

Abstract

             This study aimed to find out of the common consumers characteristics that using the Karyasari Herb medicine, analyze the distinction of consumers characteristic that chose health service by doctor or by herbalist,  analyze important factors that affect to the decision making process to buy herbs medicine, and knowing consumers behaviour in herbs medicine purchasing.  This research was done at the Karyasari  herb clinic located in itc cempaka putih herbal medicine centre in Jati asih, jatiwaringin bekasi. Both of Karyasari herbs clinic are chosen because they are the largest and provide heatlh services treatment by docktor and herbalis, while Karyasari herbs health services rendered by herbalis. Research conducted from October to December 2011. The sample research was taken purposefully ( purposive sampling ). Collected datas were primary and secondary datas then they processed in the tabulation method and their results will be continued in desktiptif analysis.       Common consumers, that chosed health services using doctor and herbalist have characteristics 
respondents with age range 40-49 years, mostly women, married, the family respondents in both groups has relatives 3 up, Javanese,  high school graduation,  with income levels in the range of Rp 1,000,000,00 till Rp 2,500,000,00.  The differences of consumer’s characteristics between consumer used doctor service or herbalist based on occupation and the distance of clinic with consumers location existence.  Factors that affecting the consumer the stage and decision making process that buying Karyasari herbs were consumer’s main motivation, karyasari’s herbs price, reference from their own family and others.  Consumer’s characteristic in Karyasari’s herbs purchase deciding were mostly consumers would buy it regularly and routine in every month. Consumer purchases behavior after it appears that more than satisfied with 97 % of respondents said karyasari, the medicinal herbs so 98 % of respondents said they would back to a clinic or balai herbal medicine karyasari if needed health services.  Post purchasing consumer’s characteristic showed that they satisfied with the Karyasari’s herbs quality and would be back to the clinic or Karyasari herbs medical centre if they needed medical service.


Keywords:  Characteristic and Consumer behaviour, Heatlth Service by docter and herbal specialist selecting decesision making process, Herb Clinic,and  Herb medicine.

Abstrak


             Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui karakteristik umum konsumen yang menggunakan Obat Herbal Karyasari, menganalisis perbedaan karakteristik konsumen antara konsumen yang memilih pelayanan kesehatan dengan jasa pelayanan oleh dokter atau oleh herbalis, menganalisis faktor-faktor penting yang mempengaruhi proses dan tahapan pengambilan keputusan untuk membeli obat, dan mengetahui perilaku konsumen yang membeli obat Herbal Karyasari. penelitian ini dilakukan di Klinik Herbal Karyasari yang berlokasi ITC Cempaka Putih dan Balai Pengobatan Herbal Karyasari di Jati Asih, Jatiwaringin Bekasi. Ke dua klinik herbal Karyasari tersebut dipilih dalam penilitian ini karena klinik terbesar dan memberikan jasa pelayanan pengobatan oleh dokter dan herbalis, sedangkan Balai Pengobatan Herbal Karyasari jasa pelayanan kesehatannya diberikan oleh herbalis. Penelitian dilakukan mulai Oktober  sampai dengan Desember 2011Pengambilan   sampel   penelitian  dilakukan secara sengaja (purposive).  Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder yang kemudian diolah secara tabulasi dan hasil penelitian akan dipaparkan secara desktiptif.  Karakteristik umum konsumen yang memilih jasa pelayahan kesehatan menggunakan dokter dan herbalis adalah konsumen dengan jangkauan umur 40-49 tahun,  perempuan, menikah dan memiliki anggota keluarga lebih dari 3 orang, bersuku jawa, pendidikan rata-rata SMA dan memiliki jangkauan tingkat pendapatan Rp.1.000.000 – Rp.2.5.000.000.  Perbedaan karakteristik antara konsumen yang menggunakan jasa dokter atau jasa herbalis tampak pada variabel jenis pekerjaan dan jarak klinik dengan lokasi konsumen.  Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan tahapan pengambilan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian obat herbal Karyasari terletak pada motivasi utama responden membeli obat herbal, harga, referensi dari dalam keluarga dan orang lain pengguna obat herbal tersebut.  Perilaku konsumen dalam melakukan pembelian obat herbal Karyasari adalah bahwa sebagian besar melakukan pembelian secara teratur dan  rutin sekali dalam setiap bulannya. Perilaku paska pembelian,  konsumen menyatakan puas terhadap kualitas obat herbal Karyasari, dan menyatakan akan kembali ke klinik atau balai pengobatan herbal Karyasari apabila membutuhkan pelayanan kesehatan.

Kata Kunci:     Karakteristik dan Perilaku Konsumen,  Proses Pengambilan Keputusan Pemilihan Jasa Pelayanan Kesehatan oleh Dokter dan Herbalis, Klinik Herbal, Pengobatan Herbal.

Analisis Produktivitas dan Daya Saing Karet di Provinsi Sumatera Selatan

Oleh:
Komala Sari

Dosen Tetap Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas IBA Palembang
Email: komalasari@yahoo.co.id

Abstract

             This research aimed to analyze all factors that affected the south sumatera’s rubber productivity and export Specifically this study  analyzed what factors that affectted planting areas, rubber productivity, south sumatera rubber exports, south sumatera’s price rubber, exported rubber price, and rubber world price.  The scope area of this study contained only south sumater datas.  It is not rubber datas each district or south sumetra area individually.  Datas collected using time series data for 30 (thirty) years from 1977 till 2006.  Based on the estimate in this research found that significant factors affecting rubber productivity  in south sumatra are varaibles of the acreage prices, urea fertilizer price, TSP fertilizer price, wages,  and  labor productivity in south sumatra a year before.  South Sumatera rubber export volume influenced significantly by production, lag of export price, lag of ratio between natural rubber world price, Indonesia rubber export volume, and last year South Sumatera rubber export.  The South Sumatera rubber export price  also significantly influenced by natural rubber world price, lag of exchange rate of US dollar to Indonesia rupiah, lag of ratio between sintetic rubber world price and lag of natural rubber world consumption.

Keywords: rubber productivity rubber prices and rubber export

Abstrak

             Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dan volume ekspor karet di Sumatera Selatan. Secara khusus bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi luas areal, produktuvitas, dan ekspor karet Sumatera Selatan serta harga karet Sumatera Selatan, harga ekspor karet dan harga karet alam dunia.Ruang lingkup penelitian ini hanya melihat data karet secara keseluruhan di Provinsi Sumatera Selatan, bukan data karet per kabupaten atau wilayah di Sumatera Selatan. Pengumpulan data mengunakan data historis (time series) selama 30 tahun dari tahun 1977-2006. Berdasarkan hasil estimasi, penelitian ini menemukan bahwa faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi produktivitas karet di Sumatera Selatan adalah peubah luas areal karet, harga pupuk urea,harga pupuk TSP, upah tenaga kerja dan produktivitas karet di Sumatera Selatan tahun sebelumnya.  Volume ekspor karet Sumatera Selatan dipengaruhi secara nyata oleh peubah produksi karet Sumatera Selatan, selisih harga ekspor karet dengan harga ekspor karet tahun sebelumnya, rasio harga karet alam dunia dengan harga karet alam dunia tahun sebelumnya, volume ekspor karet Indonesia dan volume ekspor karet Sumatera Selatan tahun sebelumnya.  Harga ekspor karet dipengaruhi secara nyata oleh peubah  volume ekspor karet Sumatera Selatan,produksi karet Sumatera Selatan,   harga  karet alam dunia, selisih nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika tahun sebelumnya, , rasio harga karet sintetik dunia dengan harga karet sintetik dunia tahun sebelumnya, konsumsi karet alam dunia dan harga  ekspor karet tahun sebelumnya.

Kata Kunci : produktivitas karet , harga karet, dan ekspor karet


Kondisi Pra dan Pasca Pembinaan PT. Nestlé Terhadap Peningkatan Mutu Kopi Petani di Desa Ngarip

oleh:
Reny Andriyanty

Dosen Tetap Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email: r.andriyanty.gmail.com

Abstract

             This study aimed to analyze pre and post PT.  Nestlé training to the coffee bean farmers in Ngarip village.  Based on this matter, this study could get the detailed comparative analysis that could give full information about PT.  Nestlé training to the farmers.  The method of this research used literature study.  In this research conducted an analysis of KUB-farmers and non-KUB farmers response against training that done by PT.  Nestlé.  The Determination of farmers respondents conducted in accindental sampling, which the number of samples were 30 farmers member of KUB and 30 farmers that  non-member of KUB.  The farmers non-member of KUB were devided over 15 farmers in the same region with KUB member-farmer and 15 others were in another region outside of the place of PT.  Nestlé training.  The data used in this research is the primary and secondary data.  Primary data collected obtained through an  interview with respondents that helped by structured quizioner.  Secondary data obtained from various related parties.  All datas collected will be processed in tabulation then they explained descriptivly.  From four package that applied by PT.  Nestlé in this training programs, the farming training aspect, management of a plantation package,  information of coffee business and the marketing solution, that the higher addopted by the most farmers and they bring real influence in the improving the coffee bean quality in Ngarip village.  This training has been able to improve the coffee bean quality of farmer KUB-member quality.  Before the training applied, coffee bean that produced by the farmer were produced with more than 20 % water quality and defect of coffee bean more than 250.   After the training, farmers member of KUB has been able to increased their quality, from non-grade quality become A1 and A2 coffee bean quality that had water level only 11,5 percent and defect less than 80.

Keywords:  Coffee farmer,  Coffee beans quality, Training, Farming aspect, Coffee marketing solution.

Abstrak

            Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi Pra dan Pasca Pembinaan PT. Nestlé Terhadap Petani Kopi di Desa Ngarip.  Sehingga didapat suatu analisis perbandingan yang dapat memberikan informasi lengkap mengenai pembinaan yang dilakukan PT. Nestlé kepada petani kopi di desa Ngarip. Metode penelitian ini menggunakan metode studi literatur.  Dalam penelitian ini dilaksanakan analisis respon petani KUB dan petani non-KUB terhadap pembinaan yang dilakukan oleh PT. Nestlé.   Penentuan petanin responden dilakukan secara berkebetulan (accindental sampling) dengan jumlah sampel 30 petani anggotan KUB  (binaan PT. Nestlé) dan 30 petani kopi sampel non-KUB. Petani non-KUB terbagi lagi atas 15 petani contoh yang berada satu wilayah dengan petani KUB dan sisanya berasal dari daerah lain diluar pembinaan .  Data yang  digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.  Data primer yang dikumpulkan diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden dengan bantuan kuisioner terstruktur.  Data sekunder diperoleh dari berbagai pihak terkait.  Data yang dikumpulkan akan diolah secara tabulasi kemudian dipaparkan secara deskriptif. Dari empat paket program yang diterapkan dalam pembinaan PT. Nestlé kepada petani kopi desa Ngarip, paket pembinaan aspek perkebunan, paket informasi bisnis perkopian dan solusi pemasaran hasil yang paling tinggi diadopsi petani dan membawa pengaruh nyata dalam peningkatan mutu kopi petani di desa Ngarip.  Pembinaan ini telah berhasil meningkatkan mutu biji kopi robusta di tingkat petani.  Sebelum dilakukan pembinaan, mutu kopi yang dihasilkan petani adalah kopi mutu non-grade dengan kadar air lebih dari 20 persen dan nilai defect lebih dari 250. Setelah dilakukan pembinaan, petani telah mampu meningkatkan mutu kopi robusta dari mutu non-grade menjadi mutu A1 dan A2 yaitu biji kopi dengan kadar air 11.5 persen dan defect kurang dari 80.

Kata Kunci:  Petani Kopi, Mutu kopi.Pembinaan, Aspek perkebunan, Informasi bisnis kopi, Solusi pemasaran hasil.


Peran Kelembagaan Dan Pola Partisipasi Stakeholder Dan Masyarakat Sekitar Dalam Usahatani JUN

Oleh:
Sari Anggarawati dan Dyah Budibruri Wibaningwati

Dosen Tetap Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa Bogor

Abstract

             Unggul Nusantara Teak farming in the Cogrek  experiment garden with pattern benefit sharing involves UBH KPWN, Nusa Bangsa University and farmers. The various parties involved, requires clarity of roles of each party to this activity can be carried out smoothly and beneficiary partnership. The purpose of this study was to describe the characteristics of farmers, to identify the kinds of institutional participation and involvement in the activities of JUN, compare variety farm before and after following the partnership and describe JUN partnership Model in Cogrek. The experiment was conducted at Cogrek experiments gaeden. The timing took from November till December 2011. Methods of sampling done by the census of 21 JUN farmers. The data collected consists of primary data and secondary data. Tabulation and analysis was done with the produce presented in a descriptive.               Most of the farmers involved in farming JUN elderly (≥ 60 years), less educated (90.48%), did not have arable land (76.19%) and low income (≤ Rp.1.000.000).  Partnership model involving UBH JUN-KPWN, Business Partners, LPPM-UNB, Villages and Farmers. UBH-KPWN institution acting as facilitators, counselors and social cultivation techniques JUN farmer groups. Business Partners is a provider of fund / investor. Nusa Bangsa university is providing / land owners and experts / academics in the field of research, while farmers are maintaining and managing farm JUN.  Pattern of farming is done before following JUN pattern partnership is planting vegetables, pulses, spices / medicinal and fruit. Variety farm after following his heteroculture JUN is a plant with crops, vegetables, fruits and medicinal plants.

Keywords: Roles, Institutional, Participation, Partnership

Abstrak

             Usahatani Jati Unggul Nusantara di Kebun Percobaan Cogrek dengan Pola Bagi Hasil melibat UBH-KPWN, Universitas Nusa Bangsa dan petani penggarap.Adanya berbagai pihak yang terlibat, mengharuskan adanya kejelasan peran masing-masing pihak agar kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan lancar dan saling menguntungkan.Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan karakteristik petani penggarap, mengidentifikasi macam dan partisipasi kelembagaan yang terlibat dalam kegiatan JUN, membandingkan keragaan usahatani sebelum dengan setelah mengikuti Pola JUN dan menggambarkan Model Kemitraan JUN di Kebun Cogrek.          Penelitian dilaksanakan di Kebun PercobaanCogrek.Waktu pelaksanaan Bulan November – Desember 2011.Metode pengambilan sample dilakukan dengan sensus terhadap 21 orang petani JUN.Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Analisis dilakukan dengan tabulasi dan hasilkan disampaikan secara deskriptifSebagian besar petani penggarap yang terlibat usahatani JUN berusia lanjut (60 tahun), berpendidikan rendah (90,48%), tidak memiliki lahan garapan (76,19%) dan pendapatan rendah (≤ Rp.1.000.000).  Model kemitraan JUN melibatkan UBH-KPWN, Mitra Usaha, LPPM-UNB, Desa dan Petani Pengarap.UBH-KPWN berperan sebagai lembaga fasilitator, pembimbing teknik budidaya JUN dan sosial kelompok tani.Mitra Usaha adalah penyedia dana/investor.Universitas Nusa Bangsa adalah yang menyediakan/pemilik lahan dan tenaga ahli/akademis di bidang penelitian, sedangkan petani penggarap adalah memelihara dan pelaksana usahatani JUN.  Pola usahatani yang dikerjakan sebelum mengikuti kemitraan Pola JUN adalah bertanam sayur-sayuran, palawija, rempah/obat  dan buah-buahan.Keragaan usahatani setelah mengikuti pola JUN adalah tanaman JUN ditumpangsarikan dengan tanaman palawija, sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman obat.

Kata Kunci:  Peran, Kelembagaan, Partisipasi, Kemitraan

========================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar