Sabtu, 20 April 2013

Jurnal Nusa Tani Volume 1 No.1 Juni 2001


Analisa Pendapatan dan Nilai Tambah Usaha Instan Jahe
(Studi Kasus Pada Kelompok Wanita Tani Kecamatan Pesanggrahan Kodya Jakarta Selatan)

Oleh:

Mardwitanti

Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa
Email:jurnal.nusatani@yahoo.co.id

Abstrak

             Jahe sangat bermanfaat bagi manusia.  Jahe dapat dioleh menjadi berbagai hasil olahan antara lain instan jahe.  Bahan yang digunakan dalam pengolahan instan jahe jenis kecil dan bahan penolong antara lain gula pasir, bumbu, bahan bakar serta pengemas.  Proses pengolahan instan jahe meliputi persiapan bahan yaitu bahan baku jahe seperti sortasi dan pengupasan kulit, pencucian, pemarutan, pengepresan, pemanasan, pengayakan dan pengemasan.  Pendapatan yang dihasilkan usaha kecil Cempaka adalah sebesar Rp.19.048.500 dan penerimaannya sebesar Rp.50.400.000.  Analisis imbangan penerimaan atas biaya (R/C) sebesar 1,61 dan untuk skala rumah tangga pendapatan yang diperoleh sebesar Rp.7.338.452 dan penerimaannya sebesar Rp. 22.500.000 serta analisis imbangan penerimaan ata biaya (R/C) sebesar 1,48.  Angka tersebut menunjukkan bahwa usaha ini relatif menguntungkan.  Nilai tambah yang dihasilkan dari pengelolaan 1 kilogram jahe adalah sebesar Rp.12.932,50 untuk skala kecil dan Rp.13.275,80 untuk skala rumah tangga.  Pendistribusian terhadap tenaga kerja dan keuntungan sebesar Rp.3.000 per kilogram bahan (23,2%) dan keuntungan sebesar Rp.9.932,50 (76,80%) dari total nilai tambah untuk usaha kecil.  Sedangkan untuk skala rumah tangga sebesar Rp.4.950 per kilogram bahan (37,63%) dan keuntungan sebesar Rp.8.325,80 (62,71%).

Kata kunci: Jahe, Usaha Kecil, Usaha Rumah Tangga, Pendapatan, Penerimaan, Nilai Tambah.


Analisis Usaha Tani pada Sawah Insus Paket D
Berdasarkan Luas Lahan Garapan
(Studi Kasus Di Desa Sipak Kec. Jasinga Kab. Daerah Tk.II Bogor)

Oleh:

Pepet M. Sjafei dan Iim Ibrahim

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa
Email:jurnal.nusatani@yahoo.co.id

Abstrak

             Penelitian ini  membahas beberapa biaya produksi usahatani padi Insus Paket D berdasarkan luas lahan dan beberapa keuntungan yang diperoleh petani berdasarkan luas lahan garapan serta tingkat teknologi efisiensi usahatani padi Insus Paket D berdasarkan luas lahan garapan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar biaya produksi padi berdasarkan luas lahan dan berapa keuntungan yang akan diperoleh serta sejauh mana tingkat efisiensinya.  Biaya produksi per hektar pada masing-masing strata berbeda.  Pada strata sempit biayanya paling besar Rp.1.815.684,65 sedangkan bagi strata yang luas, biayanya paling kecil sebesar Rp.1.706.802,68.  Jika dilihat dari besarnya keuntungan pada strata paling luas yang paling memberikan keuntungan, sedangkan petani dengan strata sempit memperoleh keuntungan paling kecil.  Begitu pula tampak R/C pada usahatani padi sawah Insus Paket D strata luas paling besar, dibanding dengan strata sempit dan sedang yaitu berturut-turu: 2,35 ; 2,18 dan 2,07.  Dari penelitian di Desa Sipak Jasinga bila ditinjau dari aspek efisiensi ekonomis, usahtani yang berlahan garapan luas cenderung lebih efisien dibandingkan usahatani berlahan garapan sedang dan sempit.

Kata Kunci:      Analisis usahatani, Insus Paket D, luas garapan sempit, sedang dan luas, efisiensi ekonomis.




Pengaruh Partisipasi Dan Kemandirian Kelompok Masyarakat Terhadap Keberhasilan Program Pengembangan Kecamatan (PPK)


Oleh:

Kaderi

Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa
Email:jurnal.nusatani@yahoo.co.id

Abstrak

             Permasalahan pokok penelitian ini adalah: sejauh manakah pengaruh partisipasi dan kemandirian kelompok masyarakat terhadap keberhasilan program pengembangan kecamatan (PPK), sedangkan tujuannya adalah untuk mengkaji pengaruh partisipasi masyarakat terhadap kerberhasilan program pengembangan kecamatan dan mengkaji tingkat kemandirian kelompok masyarakat terhadap keberhasilan program ini serta mengkaji interaksi antara partisipasi dengan kemandirian kelompok masyarakat terhadap keberhasilan program pengembangan kecamatan.  Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lebak Provinsi Banten.  Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dinyatakan bahwa partisipasi dan kemandirian kelompok masyarakat berpengaruh terhadap keberhasilan program pengembangan kecamatan.    Jika tidak ada partisipasi dan kemandirian kelompok masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat sebesar Rp.111.900 per bulan dan setelah ada satu satuan partisipasi maka pendapatan masyarakat meningkat sebesr Rp.20.500 menjadi Rp.122.400.  Jika ada penambahan satu satuan kemandirian kelompok masyarakat maka peningkatan pendapatan masyarakat naik sebesar Rp.19.500 sehingga total pendapatan masyarakat menjadi Rp.121.400 per bulan.

Kata Kunci: Partisipasi, Kemandirian, Program pengembangan kecamatan, Peningkatan pendapatan.                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar