Pengaruh
Warna Perangkap Terhadap Hasil Tangkapan Hama Lalat Buah, Sebagai Alternatif
Pengendalian Ramah Lingkungan
Tanaman
Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Oleh:
Tyas
Pratiwi Irianto1), Purwono2) dan Sastro Huranus Tarihoran3)
Dosen Tetap Program Studi
Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email: tyas_irianto@yahoo.com
Abstract
Fruits flies are the most
destructive pest insects, especially on horticultural crops. The insect is polyfag with the host plants of
this insects are guajava, starfruit, chili, tomato, melon, jackfruit, etc. Using insecticide for controlling fruitflies
. Attractant like methyl eugenol can be
used to control this is not a good choice, since it lefts residue on fruits, it
can pollutes enviroments, and killing parasite and predator of this
insects. Beside of that, this manner is
not properly used on organic farming programme or activity. Attractant like methyl eugenol can be used to
control this insect. The application on farm is lie it in the trap. The aim of this study is want to know the
favorite colour for fruitflies, with the hypothesis, there is a favourite
colour for fruitflies. This study use
complete random design with 4 treatments of colour trap, that are blue, clear,
green and yellow with six replicants.
For significance, use The Duncan’s test.
This study have done on September to October 2001. The study take in eight weeks, counting the
amount of fruit flies in the trap is the fovourite colour for fruit flies. The data show that in the yellow trap there
are 38 fruit flies in eight weeks, the significance with the other traps, blue,
clear and gree that 9, 21 and 20 each. The conclusion of this study, yellow is the favourite colour for fruit
flies.
Keywords: Fruit flies, Guava,
Insects, Favourite colour of insects, Organic pest controling.
Abstrak
Lalat buat merupakan hama
yangsangat merusak, terutama pada tanaman hortikultura. Serangga ini bersifat polifag, tanaman
inangnya adalah jambu biji, belimbing, cabai merah, tomat, melon, nangka dan
lain-lain. Pengendalian dengan
insektisida bukanlah jalan keluar yang baik selain dapat meninggalkan residu
pada tanaman, juga dapat mencemari lingkungan dan membunuh parasit serta
predator serangga tersebut. Selain itu
tindakan tersebut sangat tidak sesuai dengan program pertanian organik. Senyawa atraktan atau penarik serangga,
seperti metil eugenol dapat digunakan untuk mengendalikan hama ini. Cara apllikasi dilapang adalah dengan
meletakkan senyawa tersebut didalam suatu perangkap. Pada penelitian ini perangkap lalat buah
diberi warna-warna yang diduga disukai oleh lalat buah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui warna yang paling disukai oleh lalat buah? Dengan hipotesa bahwa ada
warna yang paling disukai lalat buah.
Rancangan penelitian adalah rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan
warna perangkap, yaitu biru, bening, hijau, dan kuning serta dilakukan 6
ulangan. Uji lanjut dilakukan dengan uji
Duncan. Penelitian dilakukan pada bulan
September sampai dengan Oktober 2001.
Penelitian ini dilakukan selama delapan minggu dengan menghitung jumlah
lalat buah yang tertangkap pada masing-masing perangkap setiap minggunya. Hasil penelitian menunjukan bahwa, warna
kuning terdapat total 38 ekor dan berbeda nyata dengan jumlah serangga pada
ketiga perangkap lainnya yaitu perangkap warna biru, bening dan hijau
masing-masing 9,21 dan 20 ekor serangga.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa warna kuning adalah warna yang
paling disukai oelh alalt buah.
Kata Kunci: Lalat
buah, Jambu biji, Serangga, Warna fovorit serangga, Pengendalian hama secara
organik.
1)
|
Dosen Tetap Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Nusa Bangsa.
|
2)
|
Dosen Tetap Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Nusa Bangsa.
|
3)
|
Alumni Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa.
|
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia
Gizi Ibu Hamil di Kabupaten Bogor
Oleh:
Sri Basuki Dwi Lestari
Dosen Tetap Program
Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email:jurnal.nusatani@yahoo.co.id
Abstrak
Dari semua golongan/tingkat umur,
wanita hamil mempunyai resiko tinggi untuk menderita anemia gizi. Masa kehamilan adalah masa dimana ibu hamil
akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis. Masa ini akan membawa pengaruh yang besar
pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang dikandungnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia gizi ibu
hamil dengan penelitian observasional tipe potong lintang dengan jumlah sampel
346 ibu hamil di 10 kecamatan di Kabupaten Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
prevalensi anemia gizi ibu hamil sebesar 57,5%.
Faktor-faktor yang berhubungan nyata (p < 0,05) terhadap anemia gizi
adalah tingkat konsumsi protein (OR = 1,6), tingkat konsumsi zat besi (OR =
2,5), tingkat konsumsi vitamin C (OR = 1,9), dan tingkat pendidikan ibu (OR =
1,5). Dari variabel yang mempunyai
hubungan secara bersama-sama terhadap kejadian anemia gizi adalah tingkat
konsumsi zat besi dan tingkat konsumsi vitamin c.
Kata Kunci: Anemia,
Ibu hamil, masa kehamilan.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar