Efisiensi Penggunaan Pupuk TSP,
Perempelan Tunas Serta Pengaruhnya Terhadap Kecepatan Pembungaan Dan Produksi
Tanaman Cabai*)
Oleh:
Aisyah1) dan Sumardiyo2)
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email:aisyah_128@yahoo.com
Abstrak
Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh waktu perempelan pada
pemberian berbagai dosis pupuk P terhadap kecepatan pembungaan dan produksi
tanaman cabai merah. Penelitian
dilakukan di rumah kaca dan laboratorium tanah Universitas Nusa Bangsa. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAL) dalam pola faktorial dengan dua waktu perempelan (A) terdiri
dari tiga taraf yaitu perempelan pada waktu 7 hari setelah tanam (A!), 14 hari
setelah tanam (A2) dan 21 hari setelah tanam (A3). Dan berbagai dosisi pemberian pupuk P yang
terdiri dari tiga taraf masing-masing pemberian pupuk TSP denga dosis 50 kg/ha
(B1), 75 kg/ha (B2) dan 100 kg/ha (B3).
Masing-masing perlakukan diulang tiga kali. Cabai merah varietas PBC 375 digunakan
sebagai tanaman uji. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa umur berbunga sangat dipengaruhi oleh waktu perempelan dan
dosis pemupukan P, begitu pula dengan interaksinya yang juga sangat nyata
terhadap umur berbunga. Umur panen
dipengaruhi oleh waktu perempelan dan tidak dipengaruhi oleh dosis pemumpukan
P. Sedangkan interaksi antar perlakuan
berpengaruh nyata terhadap umur panen.
Jumlah bunga tidak dipengaruhi oleh kedua perlakua baik waktu perempelan
maupun dosisi pupuk P yang diberikan, begitu pula dengan interaksi antar
perlakuan yang tidak nyata terhadap jumlah bunga. Untuk bobot buah sama-sama sangat dipengaruhi
oleh perlakukan waktu perempelan dan dosis pemupukan P beserta interaksi kedua
perlakuan.
Kata Kunci: Tanaman Cabai, Efisiensi, Pupuk TSP,
Perempelan Tunas, Pembungaan, dan Produksi.
1)
|
Dosen Tetap Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Nusa Bangsa.
|
2)
|
Dosen Tetap Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Nusa Bangsa.
|
*)
|
Penelitian ini dibiayai Proyek Pengkajian Dan Penelitian Ilmu
Pengetahuan Terapan (Surat Perjanjian No.084/LIT/BPPK-SDM/IV/2002)
|
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penggunaan
Cendawan Beauveria bassiana (Bals)
vuill
Sebagai Agen
Pengendali Hayati Terhadap Populasi Wereng Coklat (Nilaparvata lugens Stal.) Pada Tanaman Padi Varietas Cilamaya
Muncul
Oleh:
Dono Subagyo1),
Tyas Pratiwi2) dan Yeta Hendriwideta3)
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email:tyas_irianto@yahoo.com
Abstract
The
one of the most important pest of rice is brown plant hopper (Nilaparvata lugens Staal.). The population of that pest will increase
rapidly in the suitable enviroment condition.
The control that has been done to
that pest is by sintetic pesticides.
Butm it has a severe negative effects like making a pest resistance,
resurgence, the dead of natural enemy, emerge of secondary pests and pollution
to land and water. The use of Beauveria bassiana (Bals) vuill fungi as
a natural control agent can decrease of brown plant hopper population and also
save to the enviroment. The trial has
been held at Satriamekar and Sriamur Village, North Tambun Region of Bekasi on
January 2003. The solution of B. Bassiana inoculant at 0; 2,67; 5,33; 8; 10,67 dan 13,33 gr/litre
is sprayed to the 5 weeks rice plant.
The result of this experiment showed that all the treatments can
decrease the brown plant hopper population.
The effective and efficeinet concentration is 5,33 gr/litre.
Keywords: Brown plant hopper (Nilaparvata lugens Stal.), Beauveria
bassiana (Bals) vuill., natural
control agent.
Abstrak
Salah
satu hama penting pada tanaman padi adalah wereng coklat (Nilaparvata lugens Staal.).
Populasi hama tersebut akan cepat meningkat pada kondisi lingkungan yang
sesuai. Pengendalian yang selama ini
banyak dilakukan terhadap hama tersebut adalah dengan menggunakan pestisida
sintetik. Namun demikian penggunaan
pestisida itu akan brdampak negatif terhadap lingkungan, seperti timbulnya
resistensi, resurjensi, matinya musuh alami, timbulnya hama sekunder dan
tercemarnya tanah dan air. Penggunaan
cendawan Beauveria bassiana (Bals)
vuill sebagai agen pengendali hayati, terbukti dapat menekan populasi wereng
coklat dan juga aman bagi lingkungan.
Percobaan dilakukan di Desa Satriamekar dan Sriamur, Kecamatan Tambun
Utara Bekasi pada bulan Januari 2003. Larutan biakan B bassiana pada konsentrasi 0; 2,67; 5,33; 8; 10,67 dan 13,33
gr/liter yang disemprotkan pada tanaman padi berumur 5 minggu di lapang
menunjukkan bahwa semua perlakukan dapat menekan populasi wereng coklat. Konsentrasi yang efektif dan efisien aalah
5,33 gr/liter.
Kata kunci:
Wereng coklat (Nilaparvata lugens
Stal.), Beauveria bassiana (Bals)
vuill., agen pengendali hayati.
1)
|
Alumni Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa.
|
2)
|
Dosen Tetap Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Nusa Bangsa.
|
3)
|
Staf Pengajar pada Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian.
|
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tingkat
Konsumsi Gizi Ibu Hamil Di Kabupaten Bogor
Oleh:
Sri Basuki
Dwi Lestari
Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email:jurnal.nusatani@yahoo.co.id
Abstrak
Dari
semua golongan/tingkat umur wanita hamil, memiliki resiko tinggi untuk
menderita anemia gizi. Masa kehamilan
adalah masa dimana ibu hamil akan mengalami perubahan fisik maupun psikis. Masa ini akan membawa pengaruh yang besar
pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang dikandungnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendapatkan informasi tentang tingkat gizi ibu hamil. Penelitian dilakukan secara observasional
tipe potong lintang dengan jumlah sampel 412 ibu hamil di sepuluh kecamatan
kota Bogor. Tingkat konsumsi ibu hamil
tersebut yang telah mencapai angka kecukupan yang dianjurkan sebesar 11,2%
untuk energi, 50,0% untuk protein, 15,8% untuk zat besi, 35,2% untuk vitamin A,
dan 18,8% untuk vitamin C. Tingkat
konsumsi gizi masih dibawah kecukupan, hal ini disebabkan tingkat pendidikan
umumnya rendah yang mempunyai implikasi pada semua sektor. Disarankan perlu dilaksanakan penyuluhan
kepada ibu-ibu hamil mengenai pengetahuan tentang sebab dan akibat anemia serta
perlunya makanan seimbang terutama makanan yang banyak mengandung zat besi dan
vitamin C.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Uji Daya
Hasil Sepuluh Galur Harapan Padi Hibrida Di Bogor
Oleh:
Sularjo1),
Tyas Pratiwi2) dan Bambang Kustianto3)
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email:tyas_irianto@yahoo.com
Abstrak
Penelitian
pengujian 10galur harapan hibrida terhadap produksi dan karakter lainnya
dibandingkan dengan varietas yang sudah ada yaitu IR64 dan Memberamo. Penelitian dilakukan di Instalasi Penelitian
Padi (Inlitpa) Muara Bogor dari bulan Juli sampai November 2002. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok
dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan.
Peubah yang diamati adalah jumlah anakan produktif, jumlah gabah bernas
per malai, dan hasil gabah kering giling (GKG).
Hasil penelitian didapatkan 8 galur harapan padi hibrida yang mempunyai
hasil produksi lebih tinggi dari pembandingnya (IR64), yaitu yang berbeda nyata
(H6, H14, H17) dan yang tidak berbeda nyata (H4, H18, H19, H21, dan H24). Terdapat 5 galur harapan yang mempunyai
standar heterosis lebih dari 20% yaitu H6, H14, H17, H4 dan H18.
Kata Kunci: Padi hibrida,
dalur harapan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar