Pengaruh
Bahan Stek dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Akar Stek Piretrum
(Chrysanthemum cinerariaefolium Trev.)
Oleh:
Setiawan1),
Sumardiyo2) dan Rosita Sri Muljati3)
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email:jurnal.nusatani@yahoo.co.id
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
bahan stek yang baik dan zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan akar stek
Piretrum. Penelitian ini dilaksanakan di
rumah kaca Kebun Percobaan Gunung Putri Cipanas pada bulan November 2002 sampai
bulan Januari 2003. Penelitian
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dan
diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama
adalah bahan stek terdiri dari 3 taraf yaitu: 1) stek batang primer (S1),
2) stek batang sekunder (S2), dan 3) anakan (S3). Faktor kedua adalah cara pemberian ZPT IBA
0,057% yang terdiri dari 3 taraf yaitu: 1) kontrol (Zo), 2) IBA 0,057% (pasta)(Z1),
3) IBA 0,057% (bubuk) (Z3) sehingga diperoleh 9 kombinasi
perlakuan. Setiap perlakuan terdiri dari
5 tanaman. Pengujian dilanjutkan dengan
metode uji wilayah berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Piretrum yang digunakan sebagai bahan
penelitian adalah klon Prau 6. Bahan
tanaman yang dipakai untuk stek berupa batang primer, batang sekunder dan
anakan yang belum memiliki akar. Zat pengatur tumbuh yang digunakan adalah
Rootone F. Media tumbuh menggunakan
arang sekam yang dimasukkan ke dalam polibag berwarna hitam berukuran 10 x 10
cm. Pengamatan pada parameter persentase
stek berakar, jumlah akar utama, panjang akar utama dan bobot basah serta bobot
kering akar dilakukan setelah stek berumur 60 hari setelah semai. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa
tidak terdapat interaksi antara bahan stek dan zat pengatur tumbuh terhadap
persentase stek berakar, jumlah akar utama, panjang akar utama, bobot basah dan
bobot kering akar. Berdasarkan hasil
percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan stek tidak berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan dan perkembangan akar.
Penambahan ZPT IBA 0,057% tidak berbeda nyata dibanding kontrol terhadap
semua parameter yang diamati. Namun
demikian penambahan ZPT IBA 0,057% dalam bentuk pasta menunjukkan hasil
tertinggi pada semua parameter yang diamati.
Tidak trdapat interaksi antara bahan stek dan ZPT terhadap semua
parameter yang diamati.
Kata kunci: Piretrum, zat pengatur tumbuh, stek.
1)
|
Alumni Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa.
|
2)
|
Dosen Tetap Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Nusa Bangsa.
|
3)
|
Dosen Tetap Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Nusa Bangsa.
|
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengujian
Pematahan Dormansi Benih Padi Gogo Kelas Benih Penjenis (Breeder Seed) Pada
Varietas Limboto Dan Towuti
Oleh:
Sulassih1),
Pepet M Syafe’i2) dan Baran Birawan3)
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email:jurnal.nusatani@yahoo.co.id
Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan apakah metode pematahan dormansi benih selama
periode simpan yaitu selama 6 minggu setelah panen dengan penggunaan beberapa
perlakuan tetap efektif untuk memberikan informasi terhadap mutu benih, baik
viabilitas maupun vigor benih. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2002, di
laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Leuwikopo Darmaga, Jurusan Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Percobaan disusun secara faktorial yang
terdiri dari 2 faktor yaitu periode simpan (S) dan pematahan dormansi (D)
dengan menggunakan dasar rancangan acak lengkap (RAL). Faktor periode simpan (S) terdiri dari 7
taraf yaitu: Periode simpan minggu ke-0 (S0), minggu ke-1 (S1), minggu ke-2 (S2
minggu ke-3 (S3), minggu ke-4 (S4), minggu ke-5 (S5) dan minggu ke-6 (S6). Faktor perlakuan pematahan dormansi terdiri
dari 5 taraf yaitu: Tanpa perlakuan (DO), perendaman dalam 50 ml larutan KNO3
3% 48 jam (D2), suhu 50oC selama 24 jam (D3) dan Kombinasi suhu 50oC
selama 24 jam kemudian direndam dalam 50 ml larutan KNO3 3% selama
48 jam (D4). Jumlah satuan percobaan
sebanyak 105. Efektivitas pematahan
dormansi ditujukan oleh persentase daya berkecambah apabila mencapai lebih 85%
(Soedjadi, 1991) sedangkan untuk benih vigor apabila KCT mencapai
30% per etmal dan KST lebih besar 70%. Vigor kurang kuat apabila kecambah mencapai KCT
sekitar 25-30% per etmal dan KST kurang dari 40% (Sadjad,
1993). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengujian pematahan dormansi dengan perlakuan pamatahan dormansi kontrol
(D0), perendaman dalam 50 ml air selama 48 (D1), perendaman dalam 50 ml larutan
KNO3 3% selama 48 jam (D2), penggunaan suhu 50oC selama
24 jam (D3) dan kombinasi penggunaan suhu 50oC selama 24 jam
kemudian direndam didalam 50 ml larutan KNO3 3% selama 48 jam (D4) serta perlakuan
periode simpan 0-6 minggu setelah panen (S0-S6) efektif bagi varietas Limboto
pada perlakuan D1 minggu ke-3 (S3), perendaman dengan larutan KNO3
3% selama 48 jam (D2) pada minggu ke-0 (S0) dan perlakuan kombinasi (D4) pada
minggu ke-0 (S0), dan belum menunjukkan efektivitas pada kontrol karena
persentase daya berkecambah mencapai 66,33%.
Varietas Towuti efektif pada perlakuan kontrol (D0) minggu ke-5 (s%)
perendaman dalam 50 ml air selama 48 jam (D1) minggu ke-3 (S3), perendaman
dalam 50 ml larutan KNO3 3% selama 48 jam (D2) minggu ke-0 (S0),
penggunaan suhu 50oC selama 24 jam (D3) pada minggu ke-3 (S3) dan
penggunaan suhu 50oC selama 24 jam kemduian perendaman dalam 50 ml
larutan KNO3 3% 48 jam (D4) minggu ke-0 (S0). Keefektifan pada perlakuan S0D2 dan S0D4
dengan persentase daya berkecambah 88,0% dan 97,3% dapat disimpulkan bahwa
dengan perlakuan tersebut sudah dapat dipatahkan dormansinya sejak minggu ke-0
tanpa waktu penyimpanan, sedangkan untuk yang lainnya tetap memerlukan waktu
simpan. Viabilitas dan vigor benih
meningkat setiap minggunya.
Kata Kunci:
Padi Gogo, Dormansi, Varietas Limboto, Varietas Towuti.
1)
|
Alumni Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa.
|
2)
|
Dosen Tetap Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Nusa Bangsa.
|
3)
|
Dosen Tetap Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Nusa Bangsa.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar