Sabtu, 28 Maret 2015

Jurnal Nusa Tani Volume 14 No.2 Desember 2014




Investasi Usahatani Manggis Yang Dijual Ke Eksportir Dan Ijon Di Desa Babakan Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta

Oleh:

Lusi Novianti1), Linar Humaira2) dan Reny Andriyanty3)

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Nusa Bangsa Bogor
Email:r.andriyanty.gmail.com

Abstract

          Mangosteen is a plant that thrives in Indonesia.  The expected goal of this study is to analyze the value of mangosteen farm investment.  The Implementation of research activities carried out starting from October until March 2014, located in the village of Babakan districts Wanayasa Purwakarta.  Sampling was done by purposive sample to 120 respondents consisting of 60 farmers who sell to exporters and 60 farmers who sell to debt bondage.Analysis of the data processing using the concept of the R / C ratio, B / C ratio, NPV, IRR and test t-student distribution.A review of the mangosteen farm investment value indicates that the value of R / C ratio of the farmers who sell to exporters is 1.93 and the value of R / C ratio of the farmers who sell to debt bondage by 2.51.  B / C Ratio farmers who sell to exporters is 1.36 and the B / C ratio for farmers who sell to debt bondage by 2.51.  Results NPV farmers who sell to exporters is equal to 30,184,543.  Farm income earned mangosteen farmers who sell to exporters earn an average income of Rp 12,158,025.86 / hectare and farmers who sell bonded to earn an average income of Rp 17,739,511/ha.Based on the statistical test t-student distribution concluded that there is a difference between the income of farmers who sell mangosteen to exporters and farmers who sell to bonded.

Keywords: Mangosteen farm,sales revenue

Abstrak

          Manggis merupakan salah satu tanaman yang tumbuh subur di Indonesia.Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah menganalisis nilai investasi usahatani manggis.Pelaksanaan kegiatan penelitian dilaksanakan mulai dari Bulan Oktober sampai Maret 2014 yang berlokasi di Desa Babakan kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta.Pengambilan sampel dilakukan secara purposive samplekepada 120 responden yang terdiri atas 60 petani yang menjual ke eksportir dan 60 petani yang menjual ke ijon. Analisis pengolahan data menggunakan konsep R/C Ratio, B/C Ratio, NPV, IRR dan Uji sebaran t-student.Hasil kajian terhadap nilai investasi usahatani manggis menunjukan bahwa nilai R/C ratio pada petani yang menjual ke ekportir  sebesar 1.93 dan nilai R/C ratio pada petani yang menjual ke ijon sebesar 2.51. B/C Ratio petani yang menjual ke eksportir sebesar 1.36 dan nilai B/C ratio pada petani yang menjual ke ijon sebesar 2.51.Hasil NPV petani yang menjual ke eksportir yaitu sebesar 30,184,543.Petani yang menjual ke ijon memiliki nilai NPV sebesar 5,541,949.Nilai analisis IRR dari petani yang menjual ke eksportir sebesar 15.97% per tahun.  Sementara petani yang menjual manggis ke ijon memiliki nilai IRR sebesar 14,87% per tahun.Pendapatan usahatani manggis yang diperoleh petani yang menjual ke eksportir memperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp 12,158,025.86/hektar dan petani yang menjual ke ijon memperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp 17,739,511/ hektar.Berdasarkan uji statistik sebaran t-student disimpulkan bahwa ada perbedaan pendapatan antara petani yang menjual manggisnya ke eksportir dan petani yang menjual ke ijon.

Kata Kunci: Pendapatan, Usahatani Manggis
 




__________________________________________________________________________
1)
Alumni Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa
2)
Dosen Tetap Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa
3)
Dosen Tetap Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Ikan Giling
di Kota Palembang

oleh:

Rahmi Hidayati

Dosen Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas IBA Palembang
Email:ukhti.emie@yahoo.com

Abstact

          The chopped fish is one og raw materials for Palembang processed foods diversity.  The objection of this research were: to count the demand of chopped fish in Palembang and to analyze factors that influence it regarding in Kuto market.  The research method was survey method and the samples was taken from the Kuto market visitor.  The result of this study showed: demand value of chopped fish was amount 2,25 kgs/month for the respondents with bacgground as housewife, goverment employee and private sectors and espondents with background as fish processed foods producers needed 159,5 kgs/month.  The factors that influenced the chopped fish demand were family revenue and their education degree with 5 percent significancy level and 43,9 percent cooeficient determinant.

The keywords: chopped  fish, demand.
Abstrak

          Ikan giling merupakan salah satu bahan baku beraneka ragam jenis makanan olahan di Kota Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar jumlah permintaan ikan giling di kota Palembang serta faktor-faktor apa saja yang memberikan pengaruh terhadap permintaan ikan giling di Kota Palembang, khususnya di Pasar Kuto Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pengambilan sampel responden di Pasar Kuto Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah permintaan ikan giling di Pasar Kuto Palembang adalah 2,25 kg/bulan untuk responden yang berlatar belakang Ibu Rumah Tangga, PNS, dan Swasta, sedangkan untuk responden yang berlatar belakang produsen makanan olahan berbahan baku ikan giling adalah sebesar 159,5 kg/bulan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ikan giling di Kota Palembang dipengaruhi oleh pendapatan total keluarga dan lamanya pendidikan dengan taraf signifikansi 5 persen dan tingkat kepercayaan (R2) 43,9 persen.  

Kata kunci: Ikan giling, permintaan.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Kepempinan Nasional 5 Tahun Kedepan Menurut Pendapat Generasi Muda


Oleh:

Reny Andriyanty

Dosen Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa
Email:reny.andriyanty@pnsmail.go.id

Abstract

          In related of the end of Republic of Indonesia presidencial duty, Susilo Bambang Yudhoyono, on year 2014, the people must chose the new one.  There was two pair of president and vice president.  University student as development agent had to know the leadership  concepts and the objection of each pair  for next five years.  Concern with that matter above, need reaserach about figure, characteristic, concept and the good leadership objection.  This study was quantitave study with survey method to all sociology extensin class’s students.  The result were: The good and right leader must be honest, brave, smart, charismatic dan had development vision and mission.  The ideal style of leader ought to be democratic.  Respondents chosed the president who had a same religion.  The Republic of Indonesia president with the good work were first, President Soekarno, second was President HM. Soeharto and third was President SBY.  The president candidate with the biggest percentage was Prabowo Subijanto, second was no candidate and third was Joko Widodo.  The requirement of strategic leader were honest, brave, take care of his people, have clear vision and mission, charismatic, responsible to his God and people, religious and sovereign.

Keywords: Leadership, President of Indonesia Republic year 2014-2019, University student

Abstrak

Seiring berakhirnya kepemimpinan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun 2014 ini, rakyat Indonesia harus memilih presiden.  Terdapat dua pasang calon presiden dan wakil presiden.  Mahasiswa sebagai agen pembangunan sudah seharusnya mengetahui konsep dan tujuan kepemimpinan masing-masing calon presiden dan wakil presiden di masa lima tahun mendatang.  Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian figur, sifat, konsep dan tujuan kepemimpinan yang benar dan baik.  Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan secara survei terhadap mahasiswa/i peserta kelas sosiologi umum kelas ekstensi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa:  Pemimpin yang benar dan baik harus jujur, berani, cerdas, kharismatik dan memiliki visi dan misi pembangunan.  Gaya seorang pemimpin yang ideal adalah seorang demokratis.  Pemimpin yang akan dipilih apabila ia seiman dengan responden.  Presiden berkinerja terbaik dengan persentase terbesar adalah Ir. Soekarno, kedua adalah HM.Soeharto  dan ketiga adalah Susilo Bambang Yudhoyono.  Calon presiden yang dipilih responden dengan persentase terbesar pertama adalah Prabowo Subijanto, kedua merupakan calon yang belum diketahui karena responden belum mampu menentukan calon presiden dan ketiga adalah Joko Widodo.  Kriteria bahwa seorang pemimpin yang stratejik adalah pemimpin yang jujur, berani, peduli nasib rakyat, memiliki visi dan misi, kharismatik, bertanggung jawab kepada Tuhan dan rakyatnya, berdaulat serta religius. 

Kata Kunci: Kepemimpinan, Presiden RI 2014-2019, mahasiswa


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar